PLN Solo Kehilangan 11 Juta Kwh Tiap Bulan
PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Solo setiap bulannya mengalami kehilangan jutaan kilowatt hour (kwh).
TRIBUNNEWS.COM SOLO, – PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Solo setiap bulannya mengalami kehilangan jutaan kilowatt hour (kwh). Kehilangan ini lantaran tegangan listrik hilang selama perjalanan menuju rumah-rumah pelanggan PLN. Penyebab lainnya adalah kerusakan akibat kerusakan meteran listrik milik pelanggan karena sudah terlalu lama digunakan.
Juru bicara PLN APJ Solo Soeharmanto mengatakan, setiap bulan, jumlah tegangan yang hilang adalah 11 juta kwh. “Sebenarnya tegangan yang hilang saat melewati kabel adalah hal yang biasa. Tapi yang cukup banyak adalah hilang saat tiba di rumah milik pelanggan karena alat mengalami kerusakan,” katanya, Kamis (30/8/2012).
Menurut Soeharmanto, permasalahan meteran listrik milik pelanggan umumnya disebabkan karena alat sudah terlalu tua. Penyebab lain yang juga sering ditemukan adalah ada unsur kesengajaan dari pelanggan agar tidak membayar listrik. Sejak Januari hingga Juli 2012, pihaknya sudah memeriksa meteran listrik milik 10 ribu pelanggan. Hasilnya ada 779 ribu kWh listrik yang berhasil diselamatkan.
“Idealnya listrik yang hilang adalah antara 7 hingga 8 juta kwh dari 287 juta kwh yang terjual ke pelanggan. Kalau terlalu banyak yang hilang, pasti ada sesuatu,” ujar Soeharmanto. Data PLN APJ Solo menyebutkan, dari sekitar satu juta pelanggan, diketahui meteran listrik milik 628.563 pelanggan tergolong uzur dan harus diganti.
Jumlah meteran listrik yang uzur itu terdiri dari 24.450 meteran listrik berusia di atas 20 tahun, 21.446 meteran usianya di atas 15 tahun, dan 585.667 meteran berusia antara 5-15 tahun. “Saat ini kami menyiapkan 42 ribu meteran listrik. Jumlah itu untuk menggantikan meteran uzur tadi secara gratis,” ujarnya. Sebenarnya, meteran uzur membuat kedua belah pihak, baik pelanggan maupun PLN sama-sama merugi.
Jika putaran meteran bergerak terlalu cepat, maka pelanggan yang rugi. Sebaliknya jika putaran terlalu lambat, giliran PLN yang merugi. Bagi pelanggan industri, lanjut Soeharmanto, dari 1.293 pelanggan, 1.174 diantaranya sudah diganti dengan meteran automatic meter reading (AMR). Sehingga ketika ada persoalan dengan meteran, bisa cepat diketahui, termasuk mengantisipasi hilangnya listrik.
Sri Mulyani, pelanggan PLN di Kelurahan Jayengan mengatakan, meteran listik di rumahnya sudah lebih dari 20 tahun tidak diganti. Meski sudah cukup lama, hingga saat ini meteran masih berfungsi normal. Jika memang ada rencana penggantian meteran listrik dari PLN, dirinya mengaku sangat mendukung. “Kalau meteran listriknya digantu baru, saya jadi lebih tenang. Asal biaya jangan dibebankan kepada pelanggan,” katanya. (dik)
Baca Juga :
- Rakerda Golkar Bahas Pemenangan Pilgub 10 menit lalu
- Marwan Terduga Teroris Dikenal Sebagai Programer Andal 14 menit lalu
- Main Senapan Angin, Ponakan Tembak Pamannya 21 menit lalu