Puluhan Hektar Hutan Rakyat Terbakar, Ancam Makam Bupati
Sekitar 20 hektar hutan rakyat yang ada di Gunung Gombak terbakar, sejak Minggu
TRIBUNNEWS.COM PONOROGO - Sekitar 20 hektar hutan rakyat yang ada di Gunung Gombak terbakar, sejak Minggu (12/8/2012) sore hingga malam tak kunjung padam. Pasalnya, tidak ada warga yang berani memadamkan api yang terus membesar dan memutari gunung keramat itu. Hingga pukul 22.00 WIB itu, api yang ditiup angin kencang itu, justru semakin meluas.
Diduga kebakaran itu disebabkan sisa api balon udara milik warga sekitar yang dinyalakan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri dan menunggu berbuka puasa. Kendati banyak warga yang memiliki lahan di gunung ini, namun tak ada yang berani naik untuk memadamkan api. Selain itu, api semakin membesar karena tidak hanya membakar semak-semak.
Namun sudah membakar berbagai tanaman di hutan ini mulai dari kayu jati, mente, akasia, hingga pohon alba tanaman warga.
Berdasarkan data geografisnya, Gunung Gombak berada di 4 desa dan 2 wilayah kecamatan. Yakni, di sisi bagian barat masuk Desa Purwosari, Kecamatan Kauman, sisi selatan masuk Desa Tatung, Kecamatan balong, sisi timur masuk Desa Muneng, Kecamatan Balong dan sisi utara masuk Desa Larangan, Kecamatan Kauman.
Menurut sejumlah warga sekitar lokasi kebakaran, dugaan sementara api berasal dari sebelah barat gunung. Selanjutnya, api memutar ke bagian selatan, timur dan ke bagian utara hingga tampak seperti lingkaran bola api yang mengitari gunung itu.
Salah seorang warga Dusun Beder Krajan, Desa Muneng, Kecamatan Balong, Panut (60) mengaku jika memiliki lahan seluas 2 hektar di Gunung Gombak. Menurutnya sejak tanaman jati dan akasia tumbuh besar hutan sudah tidak lagi ditanami ketela dan ubi-ubian dibawah pohon tegalan. Dampaknya, rumput dan semak-semak menjadi lebat. Akibtanya di musim kemarau rumput dan semak-semak tersebut kering dan sangat mudah terbakar.
"Karena terbakarnya sejak sore, lahan saya 2 hektar sudah ikut terbakar. Tadi kami hendak naik untuk memadamkan api, tetapi tak ada yang berani karena angin kencang dan api semakin membesar serta sulit dipadamkan," terangnya kepada Surya, Minggu (12/8/2012).
"Kami sangat yakin warga tak berani membakar hutan itu. Karena hutan Gunung Gombak bergandengan dengan Gunung Larangan tempat bersejarah dan dimakamkannya Bupati Ponorogo keempat. Kami pastikan jika malam ini api tidak bisa padam akan merembet dan mengancam tempat bersejarah makam bupati. Karena warga hanya bisa menonton api dari kejauhan," tandasnya.
Baca Juga :
- Terpidana Mati Kasus Perkosaan Tewas karena TBC 3 menit lalu
- Ditanya Tiket, Oknum TNI Tonjok Polsus KA 13 menit lalu
- KA Logawa Tabrak Remaja 17 menit lalu