Minta Menteri Mundur, Nurul Bilang SBY Tak Serius
Wakil Sekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, melihat pernyataan Presiden SBY yang meminta para menteri yang lebih mementingkan parpol mundur adalah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Golkar, Nurul Arifin, melihat pernyataan Presiden SBY yang meminta para menteri yang lebih mementingkan parpol mundur adalah tidak serius. Sebab, kontrak koalisi berakhir hingga 2014.
"Tidak mungkin jika dengan serius meminta mundur. Kerja koalisi kan belum selesai atau bahkan tidak akan selesai karena masih bisa berkesinambungan di periode berikut," ujar Nurul saat dihubungi, Kamis (19/7/2012).
Menurut Nurul, permintaan mundur itu adalah sebagai sesuatu yang wajar dilakukan SBY selaku seorang kepala negara. Sebab, setiap presiden menginginkan adanya keseimbangan kinerja di pemerintahan bagi menteri yang berasal dari parpol.
Namun, bagi Nurul, apa yang disampaikan SBY hanyalah pernyataan ringan dan tidak perlu ditanggapi terlalu serius.
Permintaan SBY ini disampaikan dalam pidato pengantar Rapat Kabinet di Istana Negara hari ini.
"Mari bersama-sama seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik mengundurkan diri," tegas SBY.
Klik Juga: