Kamis, 2 Oktober 2025

Menkes: 50 Persen Lelaki Langganan PSK Masih Bujangan

50 persen lelaki hidung belang yang jadi langganan tempat prostitusi masih bujangan, kata Menkes.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menyatakan  meski tidak mempunyai data persis mengenai perilaku seks bebas di kalangan remaja.

Namun berdasarkan penelitian internal Depkes, kalangan remaja  terutama di kota besar melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah dewasa bahkan rela membayar.

Di samping itu, perilaku hubungan seks yang dilakukan remaja berbeda antara wilayah yang satu dengan yang lainnya. Ada daerah di mana 10 persen SMP/SMA telah melakukan hubungan seks bebas. Juga lelaki  yang mengunjungi tempat pelacuran, kira-kira  dari 50 persen belum menikah.

"Nah, di antara mereka yang masih remaja memang belum ada penelitiannya," papar Nafsiah Mboi
usai membuka seminar "Yuk Jadi Remaja Gaul" di Kementerian Kesehatan, Jumat (13/7/2012).

Lantas apakah ada temuan seks bebas yang berpotensi memicu HIV/AIDS? Menurut Menkes tidak semua seks bebas menjadi AIDS  atau terinvesksi HIV tapi yang paling sering terjadi kehamilan tak direncanakan.

Umumnya mereka masih terlalu muda untuk hamil atau menghamili.  Jika terjadi kehamilan akibat pergaulan bebas maka yang terjadi remaja itu telah melanggar hak atas hidup, tumbuh kembang anak yang harus dilindungi sejak dari dalam rahim.
   
"Kalau terjadi pergaulan dan kehamilan yang tidak dirtencanakan kan hak anak dilanggar. Inilah pentingnya pengetahuan pacaran yang sehat. Jangan ada ada pacaran yang ujung-ujungnya hubungan seks. Oleh karena pacaran sebenarnya masa saling  kenal, setidaknya mengetahui apakah pasangan suka merokok begadang atau sebagainya," paparnya.
   
Menkes juga menyatakan, disamping harus dibekali pengetahuan, remaja harus ada penguatan secara agama dan moral secara utuh untuk bisa memberikan kekuatan iman dan mental generasi muda untuk menjauhi perilaku berisiko.

"Keluarga dapat membekali anak-anak dengan nilai-nilai panutan, tuntunan yang baik, dan life skill sehingga anak-anak kita  dapat memilih kegiatan  positif yang  bermanfaat bagi kehidupan mereka  dan menghindari pergaulan yang berdekatan dengan perilaku berisiko.  Di sisi lain, masyarakat hendaknya juga ikut berperan dalam memastikan generasi muda kita mendapat informasi yang sehat dan benar," paparnya.
   
Menkes mengajak remaja Indonesia, carilah teman yang senantiasa membuat kamu lebih baik, dan jadilah teman yang baik bagi teman-temanmu. "Mengapa sejak remaja karena berdasarkan  penelitian semua untuk membentuk perilaku yang baik tidak berisiko, penguatan mental, iman sebelum ia aktif secara seksual dan juga sebelum mereka menggunakan narkotika," katanya.

 
Baca artikel menarik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved