Hati-Hati Berikan Suplemen Vitamin untuk Anak

TRIBUN JAKARTA - Memiliki anak yang sehat adalah harapan semua orang tua. Untuk itu, berbagai usaha pun dilakukan orang tua agar anaknya mendapat asupan vitamin yang cukup, salah satunya adalah memberikan buah hati berbagai macam jenis suplemen bervitamin.

Tapi tunggu dulu. Jangan menghabiskan uang Anda untuk membeli vitamin, karena sebuah penelitian membuktikan tidak semua suplemen bervitamin diperlukan si kecil mengingat tubuh sudah memiliki simpanan vitamin tersebut.

Penelitian itu juga menunjukkan tidak jarang anak memiliki kandungan vitamin yang berlebih akibat mengonsumsi suplemen.

Dari 7.000 anak Amerika yang didata tentang suplemen yang dikonsumsinya, peneliti menemukan anak berumur 9-18 tahun memiliki asupan vitamin tertentu yang rendah, padahal beberapa di antara mereka mengonsumsi suplemen bervitamin.

Sedangkan, mereka yang di bawah delapan tahun memiliki asupan vitamin yang cukup, atau bahkan ada kemungkinan memiliki asupan vitamin berlebih akibat asupan suplemen.

Sebetulnya, menurut penelitian itu, kebanyakkan anak berusia di bawah delapan tahun sudah mendapatkan nutrisi dan vitamin yang cukup dari makanan yang dikonsumsi, terlepas dari apakah mereka mengonsumsi suplemen atau tidak.

Namun hasil lain juga menyebutkan, hampir sepertiga dari mereka yang mengonsumsi suplemen, gagal mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup. Malah terkadang, kandungan zat besi dan vitamin A pada tubuh mereka malah berlebih.

"Kami tidak tahu apakah kelebihan vitamin dapat membahayakan kesehatan," kata Regan Bailey, seorang ahli nutrisi di National Institutes of Health in Bethesda, Maryland, yang memimpin penelitian ini.

Penemuan ini membuktikan kurang sensitifnya produsen suplemen bervitamin terhadap kebutuhan asupan gizi anak.

Regan menyarankan agar para produsen suplemen memformulasi ulang produk mereka agar lebih sesuai dengan kebutuhan anak zaman sekarang.

Ada baiknya bagi Anda para orang tua benar-benar memahami kandungan vitamin produk suplemen, dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Jangan asal termakan iklan saja.

Mencari informasi secara online bisa jadi referensi yang baik. Dengan demikian, Anda pun tidak terlalu menghabiskan uang untuk hal yang sia-sia. Tapi yang paling penting adalah, selalu hidangkan makanan sehat buat si kecil. (Daniel Ngantung/Medical Daily)

Baca berita selengkapnya di koran digital TRIBUN JAKARTA