Harga Tiket Kapal Antar Pulau Naik 110 %
Heran, sudah ada subsidi dari pemerintah Rp 25 juta sekali jalan, kog harga tiket masih melambung ya.
TRIBUNNEWS.COM,SUMENEP- Kendati kapal antar pulau KM Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, bisa diberangkatkan dengan tujuan Pulau Kangean dan Pulau Sapeken pada hari Selasa lalu, namun masih saja menyisakan persoalan bagi para penumpangnya. Terutama mengenai harga tiket kapal yang tiba-tiba naik 110 persen dari harga tiket sebelumnya.
Harga tiket kapal KM DBS I dengan tujuan Pulau Kangean yang sebelumnya hanya Rp 30.000 kini naik menjadi Rp 80.000 dan yang ke Pulau Sapeken sebelumnya hanya Rp 48.000 kini menjadi Rp 90.000.
Walaupun harga tiket kapal naik, warga dua pulau tersebut tetap antusias naik ke kapal karena sudah berminggu-minggu terlantar di pelabuhan Kalianget.
Daeng Fatah (37) asal Desa Sapeken, Pulau Sapeken, mengaku, sempat keberatan dengan naiknya harga tiket kapal ke pulau Sapeken yang naik 100 persen lebih. Padahal beberapa bulan sebelumnya harga tiket kapal hanya sekitar Rp 48.000.
"Heran, sudah ada subsidi dari pemerintah Rp 25 juta sekali jalan, kog harga tiket masih melambung ya.?," kata Fatah.
Namun karena masyarakat kepulauan yang sudah berminggu-minggu terlantar di pelabuhan Kaliengat, maka kendati harga tiket mahal warga tetap membeli karena ingin segera pulang ke rumahnya.
"Kendati banyak penumpang yang terpaksa ngutang, ya tetap mau pulang dan tak mempersoalkan harga tiket naik," imbuhnya.
Kepala Bidang Perhubungan Laut, Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Argoto menjelaskan, naika harga tiket kapal karena kapal yang berlayar saat ini adalah kapal reguler, bukan kapal perintis lagi yang memang sebelumnya dibiayai sebagian dari subsidi pemerintah pusat dan pemprov Jatim.
"Kapal ini bukan kapal perintis lagi, karena itu, tentu harga tiket kapal menyesuaikan dengan biaya operasional kapal dalam setiapkali pelayarannya," tandas Argoto, Kamis (12/7/2012).
Dikatakan, ongkos tiket kapal itu pun sudah disubsidi dari dana APBD Sumenep tahun 2012 yakni pada setiapkali berlayar disubsidi Rp 25 juta.
"Jadi, ongkos tiket itupun sudah dibantu subsidi dari APBD. Kalau tidak, bisa-bisa besaran ongkosnya lebih dari harga sekarang," katanya.
Argoto berharap dengan kembali berlayarnya KM DBS I ini persoalan mandegnya angkutan laut tidak lagi menjadi kendala dan tidak ada lagi antrean atau penumpang antar pulau yang terlantar di pelabuhan Kalianget. " Kami akan terus pantau perkembangan pelayaran antar pulau, terutama menjelang lebaran tahun ini," pungkasnya.
Kapal DBS I yang sudah dua bulan mangkrak akhirnya diberangkatkan Selasa Sore dengan mengangkut 504 penumpang. Masing-masing sebanyak 391 orang penumpang asal pulau Kangean dan sebanyak 113 orang asal Pulau Sapeken. Saat ini suasana di pelabuhan Kalianget sudah lengang tidak terlihat tumpukan penumpang dan barang.