Masyarakat Belum Sadar Pola Hidup Sehat
Meski demikian Djoko optimis ke depan kondisinya akan bisa lebih baik.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Pemerintah mengakui perbaikan sanitasi terkendala. Lantaran, belum adanya kesadaran masyarakat untuk merubah pola hidup bersih dan sehat. Kondisi ini, menyebabkan program sanitasi belum memperoleh hasil yang optimal.
Pola hidup yang harus dijalankan adalah stop buang air sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan makanan dan minum rumah tangga serta pengelolaan sampah padat dan limbah cair.
"Berbagai usaha sudah dilakukan tapi tidak berarti tanpa adanya perubahaan pola hidup bersih masyarakatnya. Jadi kita dorong terus pentingnya pola hidup sehat," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto di sela-sela Gema Indonesia Peduli Sanitasi yang akan diikuti oleh 1.000 anak SD se-Jakarta dan 198 Duta Sanitasi dari 33 provinsi di Indonesia di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (30/6/2012).
Berbagai kegiatan buruk itu dalam jangka panjang justru akan dampak buruk mulai dari pencemaran, turunnya kualitas hidup hingga efek rumah kaca. Meski demikian Djoko optimis ke depan kondisinya akan bisa lebih baik.
"Kehadiran duta-duta sanitasi yang mewakili 33 provinsi yang memperoleh pembekalan tentang sanitasi akan bisa dishare ke lingkungan sekitarnya. Untuk lebih mengoptimalkan, kami akan menyurati kepala daerah baik Gubernur, Bupati maupun Walikota untuk melibatkan para duta mempromosikan pentingnya sanitasi," paparnya.
Diterangkan duta sanitasi akan menjadi agen perubahan yang akan menularkan perilaku kepada anak-anak sekitarnya. Dengan anak kecil yang mempromosikan atau mempraktekan pola hidup yang benar, setidaknya akan merasa malu.
Pemerintah sekarang ini tengah mengejar pencapaian target MDGs bidang sanitasi sebesar 62,41% pada tahun 2015. Kementerian Pekerjaan Umum melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi di seluruh Indonesia.