Wapres Tagih Janji Soal Konversi BBM ke Gas
Wakil Presiden Boediono mendorong agar segera dapat direalisasikan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas. (BBG)
Penulis:
Srihandriatmo Malau

Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Sebuah mobil dinas berplat merah mengisi Bahan Bakar Minyak bersubsidi jenis premium di sebuah SPBU Jalan Sudirman Pekanbaru, Riau, Rabu (13/6). Lewat edaran resmi Gubernur Riau belum lama ini, mobil dinas pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau dilarang tegas menggunakan premium. Hal ini merupakan respon terhadap instruksi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Boediono mendorong agar segera dapat direalisasikan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas. (BBG).
Hal ini ditujukan agar salah satu poin Kebijakan 'Gerakan Nasional Penghematan Penggunaan Energi', yang dicanangkan Presiden SBY di Istana Negara, Selasa (29/5/2012) malam lalu dapat diterapkan.
“Pak Boediono ingin diyakinkan bahwa konversi BBM ke gas juga bisa berjalan dengan lancar,” Kementerian ESDM Evita Legowo, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/6/2012).
Evita melanjutkan bahwa guna menjalankan kebijakan konversi BBM ke BBG, Kementerian ESDM tengah melakukan tender converter kit.
“Itu kan masih dalam proses tender. Kalau kita kan sekarang sudah mulai proses tender," menurutnya.
Lebih lanjut Evita mengatakan dalam pertemuan bersama Wapres, dilaporkan mengenai
jalannya program hemat energi, khususnya mengenai BBM subsidi.
"Kami ditanya seperti apa hasilnya, tadi kami melaporkan hasil evaluasi dari 1 Juni sampai 10 Juni. Kalau dari hasil yang kami laporkan tadi cukup baik, bahwa ada pengurangan pembelian premium dan ada kenaikan pembelian pertamax, dari sisi saya (Kementerian ESDM)," sebutnya.