Kamis, 2 Oktober 2025

Suporter Tewas di GBK

Persija: Bentrok Kemarin Bukan Kerusuhan Antarsuporter

Pertandingan Persija Jakarta melawan Persib dalam laga Indonesia Super League yang dilangsungkan di Stadion

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Persija: Bentrok Kemarin Bukan Kerusuhan Antarsuporter
Tribunnews.com/Yogi Gustaman
Foto Lazuardi atau Aju semasa hidup, yang terdokumentasikan di BlackBerry milik sepupunya, Adi Yahya, Senin(28/5/2012)

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan Persija Jakarta melawan Persib dalam laga Indonesia Super League yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/5/2012) berlangsung rusuh.

Terjadi pengeroyokan terhadap seorang pendukung yang belakangan diketahui bernama Lazuardi (28) dan beberapa korban lagi yang sampai sekarang belum diketahui namanya.

Menurut Asisten Manajer Persija Jakarta, Ferry Indrasjarief, Lazuardi memang anggota Jak Mania, tetapi dia sudah lama tidak aktif.

Berdasarkan keterangan yang ia terima, Lazuardi sempat diajak oleh teman-temannya untuk menonton laga Persib melawan Persija Jakarta, tetapi Lazuardi menolak dan dia memilih untuk tetap di rumah.

"Ternyata Lazuardi datang juga ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, ketika itu dia tidak memakai atribut The Jak Mania dan berada di luar lapangan. Yang patut dipertanyakan adalah apa yang dilakukan Lazuardi di luar lapangan. Dan mengapa dia menolak untuk diajak teman-temannya ke lapangan, padahal akhirnya dia sendiri datang ke lapangan," katanya saat ditemui di Mess Persija Jakarta yang berada di Ragunan, Senin (28/5/2012).

Mantan Ketua Umum The Jak Mania ini mengatakan, kejadian yang menewaskan Lazuardi ini terjadi di luar sepakbola dan tidak ada hubungannya dengan sepakbola.

"Keributan antar suporter itu terjadi antara kedua kelompok suporter yang dilakukan di stadion. Kalau kejadian minggu kemarin, menurut saya itu bukan terjadi karena kerusuhan suporter, musuh dan teman saja tidak jelas yang mana," tuturnya.

Ferry Indrasjrief juga mengatakan, kerusuhan ini bukan terjadi karena adanya perpecahan di tubuh Jak Mania.

"Pendukung Jak Mania memang banyak yang membentuk komunitas, Saya melihat banyaknya komunitas yang ada adalah hal yang wajar. Komunitas merupakan cara mempertahankan eksistensi dari masing-masing kelompok," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved