Selasa, 30 September 2025

Nur Mimpi Farhan Pamit Dengan Baju Putih-putih

Nur Setianingsih (24) tidak mau makan sejak mendengar kabar kematian Muhamad Farhan (1,4) Minggu

Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribun batam, Ogas Jambak

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Nur Setianingsih (24) tidak mau makan sejak mendengar kabar kematian Muhamad Farhan (1,4) Minggu siang (20/5/2012). Ibu dua anak yang menganiaya Farhan tersebut hanya merenung dan menyesali mendengar kabar buruk tersebut, apa daya nasi sudah jadi bubur.

Penganiayaan berat yang dilakukanya membawa kematian bagi korbannya, yang masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu. “Sejak mendengar kabar itu saya hanya pasrah menerima keadaan, mau dihukum berapapun saya terima,” ujar Nur kepada Tribun, Senin (21/5/2012) seraya berurai air mata.

Nur mengaku baru bisa mengunyah nasi pada Senin siang, itu pun setelah dipaksa oleh tahanan lain. “Ibu yang satu sel dengan saya mengatakan yang terjadi tidak mungkin diperbaiki. Sekarang bagaimana memperbaiki diri dan sayang kepada anak, jangan menyiksa diri, anak itu sudah aman di sisi Allah SWT,” tutur Nur, yang mengaku mendapat suntikan semangat untuk hidup. Dia mengatakan sejak itu sudah bisa mengisi perut dengan nasi, walau hanya sedikit.

Nur yang belum pernah menikah namun sudah memiliki dua anak dari hubungannya dengan Mahyudi alias Anto, menuturkan malam sebelum M Farhan meningal (malam minggu –red) dirinya sudah mendapat firasat.

Saat tidur ia bermimpi didatangi oleh Farhan dan bapaknya, Jumadi. “Malam itu saya mimpi didatangi oleh Farhan dan bang Jumadi, mereka berdua memakai pakaian putih dan farhan pamit kepada saya sambil melambaikan tangan,” cerita Nur. Dia mengaku setelah mendapat kabar dari petugas penjagaan sel tahanan, baru dirinya tersadar dengan mimpi tersebut, ternyata itu firasat.

Sejak mendengar kabar kematian farhan tersebut, Nur mengaku dirinya langsung lemas dan merasa tidak ingin hidup lagi. namun karena selalu mendapat dorongan semangat dari teman satu selnya, akhirnya dirinya ingin hidup kembali dan menjalankan hidup sebaik-baiknya. “Saya ingin menembus kesalahan saya ini walau dihukum seumur hidup,” ungkap Nur.

Wanita bertubuh tambun berkulit gelap dan berambut ikal ini mengatakan dirinya menyesal sedalam-dalamnya telah melakukan penganiayaan terhadap Farhan, sehingga Farhan menyusul ibu kandungnya yang telah meninggal. “Mamak minta maaf dengan Farhan dan bang Jumadi. Mudah-mudahan Farhan tenang bersama ibunya,” harap Nur. Sebelumnya ibu kandung farhan meningal saat Farhan berumur 50 hari karena penyakit asma yang dideritanya.

Baca juga:

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved