Pesawat Sukhoi Jatuh
Roy Suryo: Musibah Hilang Kontak Sukhoi Janggal
Kejanggalan yang menurut Roy sangat jelas terlihat adalah saat pesawat tiba-tiba meminta turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6 ribu kaki.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebab hilang kontaknya pesawat Sukhoi Superjet 100 hingga kini masih belum diketahui. Hilangnya pesawat buatan Rusia itupun dinilai janggal.
"Kalau sabotase Insya Allah tidak, tetapi "kejanggalan" jelas ya. Pesawat ini brand-new dan buatan tahun 2009-2010, jadi sudah Fly-by-wire," ujar Anggota Komisi I DPR, Roy Suryo kepada Tribunnews.com, Kamis(10/5/2012).
Kejanggalan yang menurut Roy sangat jelas terlihat adalah saat pesawat tiba-tiba meminta turun dari ketinggian 10 ribu kaki ke 6 ribu kaki. Padahal, di sekitar lokasi banyak pegunungan yang tingginya hampir 7 ribu kaki.
Inilah yang kata Roy harus segera diperiksa, dan utamanya memeriksa rekaman percakapan antara pilot dan menara pengawas Bandara Soekarno-Hatta.
"Hal paling krusial yang harus dicheck dalam kasus tragedi Sukhoi di seputaran Gunung Salak ini adalah ISI REKAMAN terakhir Pilot SSJ-100 tersebut dengan ATC Bandara Soekarno-Hattta. Mengapa Turun ke 6000 feet padahal ketinggian pegunungan disana sekitar 7000 feet," kata Roy.
Keanehan kedua kata Pakar Telematika adalah tidak berfungsinya dua buah ELT dan ELBA atau sinyal yang biasanya ada di bodi pesawat modern.
"Kenapa 2 ELT dan ELBA (yang seharusnya secara otomatis langsung berfungsi ketika ada Crash atau sesuatu yang terjadi tidak bisa dimonitor di Singapore atau Indonesi serta Australia. Apakah ada "sesuatu" sebelum akhirnya Lost-Contact?" ujarR oy.