Nasib Anas Urbaningrum
KPK Akan Periksa Anas Urbaningrum dalam Kasus Hambalang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai saksi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang untuk memeriksa Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, sebagai saksi penyelidikan proyek Pusat Olahraga Hambalang.
"Kemungkinan Anas juga nanti akan dimintai keterangan dalam proses penyelidikan Hambalang. Tapi, tepatnya kapan saya belum dapat info," ujar juru bicara KPK, Johan Budi SP, di kantornya, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Menurut Johan, selama ini KPK serius mendalami kasus ini. Karenanya, sejumlah orang yang terkait kasus ini juga telah diperiksa sebagai saksi dalam proses penyelidikan. Saksi-saksi itu di antaranya berasal dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) wilayah Jawa Barat.
"Seperti kemarin ada dua orang saksi yang dimintai keterangan dari Kemenpora," ujarnya.
Johan menegaskan, bahwa penetapan tersangka dalam kasus ini tergantung ada tidaknya dua alat bukti yang dimiliki pihaknya. Ia menolak keras adanya anggapan bahwa KPK sengaja mengulur-ulur waktu penyidikan kasus Hambalang.
Ia juga membantah tudingan yang menyebut adanya nuansa politis dalam pengusutan kasus ini. "Jangan dibawa ke ranah politik. Hambalang itu masih dalam penyelidikan dan kita tidak mengejar pengakuan tapi sejauh mana alat bukti dikumpulkan. Siapa pun boleh mengatakan apa saja (soal kasus Hambalang)," tandasnya.
Menurut Johan, KPK menelusuri dugaan mark up harga dalam proyek pengadaannya. Proyek Hambalang pada 2010 senilai Rp 1,2 triliun dikerjakan dengan mekanisme tahun jamak (multi years). Selain menelusuri dugaan penggelembungan harga, KPK juga menelusuri dugaan praktik suap dalam proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya itu.
"Dana dari Kemenpora dalam rangka pembangunan sport centre di Hambalang menggunakan multi years. Itu dananya sampai tahun depan, kita telusuri ini sejauh mana," papar Johan.
Apakah KPK telah "melihat" adanya aliran dana ke Partai Demokrat terkait proyek ini. "Kita lihat saja nanti, sejauh mana temuan KPK," jawab Johan.