Soal Anas DPD Demokrat Diminta Diam

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh kader Partai Demokrat diminta tidak memberikan pernyataan yang kontroversial dan membuat keruh suasana di internal partai berlambang bintang mercy tersebut. Hal tersebut menyusul dorongan kepada Anas Urbaningrum agar mundur dari kursi nomor satu di partai pengusung SBY ini dan banyaknya petinggi-petinggi pendukung Anas yang dicopot.

"Kita minta daerah-daerah jangan buat pernyataan yang memperkeruh suasana, kita tetap kompak dan solid, Pak Anas kan sudah bilang serahkan kepada proses hukum ya kita harus bekerja jangan sampai konflik ini menganggu partai," ujar Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Meilani Leimena Suharli di gedung DPR, Jakarta, Minggu (12/2/2012).

Meilani juga meminta seluruh elemen di Partai Demokrat agar tetap kompak dan solid serta tidak terpengaruh apapun juga yang membuat partai bergejolak."Kita mengimbau tetap kompak dan solid, pak SBY sudah bilang beliau akan mengikuti hukum sebelum ada ketetapan Pak Anas menjadi tersangka kita harus mendukung Pak Anas,"jelasnya.

Sementara itu ketika ditanyakan, apakah ada sanksi kepada kader-kader di daerah yang tetap bandel dan kerap memberikan pernyataan kontroversial, Meilani melihat hal itu belum perlu dilakukan.

"Itu hanya pernyataan dari mereka, kita mengimbau agar tetap aman, kecuali yang ngomong 2/3 daerah. Itu kan hanya beberapa saja, tidak bisa memberikan kongres luar biasa," ujarnya.