Pangkalan Militer AS di Darwin Bisa Ganggu ASEAN
Ketua DPR Marzuki Alie meminta pemerintah mewaspadai adanya pangkalan militer milik AS yang dibangun di Darwin, Australia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie meminta pemerintah mewaspadai adanya pangkalan militer milik AS yang dibangun di Darwin, Australia.
Pembangunan yang dilakukan dengan dalih agar mudah melakukan bantuan bencana alam, jelas kurang tepat. Marzuki menyatakan, adanya pembangunan pangkalan militer tersebut akan membuat situasi ASEAN sedikit terganggu.
"Kawasan ASEAN yang selama ini relatif stabil, agak terganggu dengan AS. Alasan untuk bencana alam, itu kurang tepat," kata Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/11/2011).
Duta besar pun, menurut Marzuki, harus segera melakukan komunikasi dengan perwakilan pemerintah AS mengenai adanya pangkalan militer tersebut.
"Ini persoalan inti, makanya bisa saja kontak dubes kalau pangkalan AS tidak akan mengubah situasi ASEAN yang selama ini relatif stabil aman dan damai," jelasnya.
Perihal bencana, lanjut Marzuki, yang juga cukup relatif melanda Indonesia selama ini masih dapat diatasi oleh pemerintahan Indonesia tanpa adanya kehadiran AS. Bahkan kemungkinan terjadinya bencana besarpun juga 10 tahun sekali.
"Indonesia bencana alam paling tidak sudah diatasi sendiri. Kecuali yang luar biasa. Itu belum tentu, paling 10 tahun sekali. Kita tidak tahu agenda AS. Yang jelas kita harus hati-hati," pungkasnya.