Jumat, 3 Oktober 2025

Kenapa Scroll Media Sosial Bikin Candu? Ini Alasan Psikologisnya

Di balik semua manfaat baik, kenapa ya media sosial terasa begitu candu sampai bisa bikin kita nggak sadar terus-menerus scrolling?

Shutterstock
ILUSTRASI DOOMSCROLLING - Di balik rasa menyenangkan yang diberikan, media sosial berpotensi membuat penggunanya kecanduan, kehilangan fokus, hingga terseret arus hoax dan provokasi. 

Tapi, di balik semua kenyamanan itu, sebagai pengguna media sosial kita harus tetap waspada. Media sosial memang bisa bikin betah, tapi kalau nggak dikendalikan justru berpotensi bikin kita kecanduan, kehilangan fokus, gangguan mental seperti depresi dan kecemasan, hingga terseret arus hoax dan provokasi.

Belum lagi dengan gencarnya konten hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI) seperti deepfake video dan suara. Jika tidak jeli, pengguna bisa terkecoh karena tampilannya makin realistis.

Baca juga: 26 Media Sosial Diblokir, Gen Z Nepal Beraksi lewat Discord dan Bitchat

Cara Bijak Bermedia Sosial

Ada beberapa cara sederhana supaya media sosial tetap jadi teman positif dalam hidup kita.

Pertama, coba atur waktu khusus untuk membuka aplikasi. Misalnya, pas jam istirahat atau setelah pekerjaan selesai. Kalau perlu, pasang timer agar kamu sadar kapan harus berhenti. 

Kedua, isi feed kamu dengan akun-akun yang bermanfaat. Kamu bisa mem-follow kreator yang berbagi ilmu, tips pengembangan diri, atau sekadar membagikan energi positif. Dengan begitu, setiap kali buka media sosial, kamu menerima sesuatu yang bernilai, bukan hanya hiburan semata.

Ketiga, yuk coba sesekali digital detox kecil-kecilan. Nggak perlu langsung drastis, cukup setengah hari tanpa media sosial atau satu hari penuh di akhir pekan. Cobain deh, siapa tahu pikiran jadi lebih rileks dan hari kamu lebih produktif.

Terakhir, jadilah pengguna yang menjadikan media sosial sebagai alat untuk terkoneksi dan belajar. Kamu bisa coba bergabung dengan komunitas hobi, mengikuti kelas daring, atau berdiskusi di forum yang sehat. Dengan cara ini, media sosial bisa benar-benar jadi ruang yang memperkaya, bukan menguras energi.

Baca juga: Wadidaw! Aksi Damai Ternyata Lebih Efektif dari Anarkis, Ini Buktinya

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved