Tribunners / Citizen Journalism
Budaya Batak Masuk Kampus Global, Langkah Strategis Pelestarian
UHN jalin kerja sama dengan Universitas Hamburg untuk digitalisasi budaya Batak dan kolaborasi akademik lintas negara.
Editor:
Glery Lazuardi
Program jangka panjang mencakup penandatanganan MoU resmi pada semester pertama, mobilitas fakultas dan mahasiswa setiap tahun, beasiswa studi lanjut dosen, serta seminar dan lokakarya tematik triwulanan.
Proyek digitalisasi budaya Batak akan dimulai pada semester kedua, sementara pengembangan platform musik berbasis AI dijadwalkan memasuki tahun kedua.
Puncak kegiatan adalah seminar internasional “Menelusuri Jejak Naskah (Manuscript) Batak” pada 26 September 2025 yang menghadirkan lima pakar nasional dan internasional, termasuk Professor Elsa Clave, DR Roberta, Manguji Nababan, Renata Siagian, dan Toga Panjaitan.
Seminar akan membahas kajian Batak dan Austronesia, digitalisasi naskah kuno, diplomasi budaya, serta peran diaspora dalam pelestarian identitas Batak.
Kedua universitas juga sepakat menggelar kuliah umum daring sebagai langkah awal memperkuat riset, pertukaran akademik, dan kerja sama budaya.
Kunjungan delegasi UHN ke Hamburg terdokumentasi dalam berbagai momen penting, mulai dari foto bersama di depan bangunan klasik Universitas Hamburg dengan bendera UHN, hingga penyerahan proposal dan cendera mata berupa plakat resmi dan ulos Batak sebagai simbol persaudaraan.
Diskusi formal menutup pertemuan dengan pemaparan visi bersama membangun kemitraan akademik berkelanjutan.
Informasi Soal Suku Batak
Suku Batak adalah kelompok etnis besar yang berasal dari wilayah Sumatera Utara, Indonesia. Nama "Batak" merupakan istilah kolektif yang mencakup enam sub-suku utama: Batak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Pakpak, dan Angkola.
Suku Batak termasuk dalam rumpun Austronesia, dengan berbagai dialek seperti Toba, Karo, dan Mandailing.
Masyarakat Batak menganut sistem patrilineal, di mana identitas keluarga ditentukan dari garis ayah. Mayoritas memeluk Kristen Protestan dan Katolik, sebagian Islam, serta kepercayaan tradisional seperti Parmalim.
Suku Batak kaya akan tradisi seperti Mangulosi (pemberian ulos), upacara adat, musik gondang, dan seni ukir gorga.
Diperkirakan berasal dari migrasi Proto Melayu ribuan tahun lalu, dengan pusat peradaban di sekitar Danau Toba dan Pusuk Buhit yang dianggap sebagai tempat asal leluhur Batak.
Suku Batak dikenal karena nilai-nilai kekeluargaan yang kuat, semangat pendidikan, dan kontribusi besar dalam berbagai bidang di Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
4 Fakta Pria Beristri Siram Wajah Wanita Simpanan Pakai Air Keras di Padangsidimpuan, Dipicu Cemburu |
![]() |
---|
Hutan untuk Rakyat, Menhut Serahkan 8,4 Juta Hektare ke 1,4 Juta KK |
![]() |
---|
Misteri Kerangka Manusia dalam Pohon Aren di Serdang Bedagai, Ada Kaus 'Just Run' dan HP Nokia |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa, 9 September 2025: Berpotensi Hujan Ringan |
![]() |
---|
6 Fakta Kecelakaan Bus ALS di Padang yang Tewaskan 2 Atlet, Sopir Kabur hingga Diduga Ngantuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.