Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Catatan Politik Senayan: Peduli pada Jutaan Angkatan Kerja Berstatus Pengangguran

Dalam catatannya, Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa saat ini jutaan orang muda berstatus pengangguran karena minimnya ketersediaan lapangan kerja.

Editor: Content Writer
Istimewa
DEFISIT LAPANGAN PEKERJAAN - Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo, mengungkapkan saat ini jutaan orang muda, atau mereka yang berusia produktif, terpaksa menjalani hidup keseharian dengan berselimutkan gelisah karena berstatus pengangguran. Oleh karena itu, negara wajib merespons kebutuhan 153 juta generasi muda atau angkatan kerja. 

Ditulis oleh:

Bambang Soesatyo
Anggota DPR RI/Ketua MPR RI ke-15/Ketua DPR RI ke-20/Ketua Komisi III DPR RI ke-7/Dosen Tetap Pascasarjana (S3) Ilmu Hukum Universitas Borobudur/Universitas Jayabaya dan Universitas Pertahanan (Unhan)

TRIBUNNEWS.COM - Saat ini, jutaan orang muda atau mereka yang berusia produktif, terpaksa menjalani hidup keseharian dengan berselimutkan gelisah karena berstatus pengangguran. 

Dari fakta ini, orang muda Indonesia berharap para pembantu presiden berinovasi dengan mengkreasi kebijakan dan program yang solutif untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

Jumlah pengangguran yang terus bertambah patut menjadi perhatian dan keprihatinan bersama. Mudah-mudahan, aneka masalah yang mengemuka di ruang publik akhir-akhir ini tidak menggeser atau bahkan menenggelamkan persoalan riel yang sedang dihadapi puluhan juta orang muda Indonesia.

Persoalan nyata itu adalah defisit lapangan kerja. Menyoal minimnya lapangan kerja saat ini bukan masalah atau kepentingan satu-dua orang, melainkan persoalan bersama. Sebab, bukankah masa depan negara-bangsa berada di pundak generasi penerus. 

Belakangan ini, sejumlah elemen masyarakat merasa sangat prihatin karena Presiden Prabowo Subianto tiba-tiba dihadapkan pada sejumlah masalah historis. Dari persoalan tata kelola SDA (sumber daya alam) yang tidak mengindahkan urgensi pelestarian lingkungan hingga persoalan tentang tata kelola wilayah oleh pemerintah daerah.

Sudah pasti bahwa beberapa persoalan itu mengganggu fokus serta menyita perhatian Presiden. Sebab, apa pun latar belakang semua persoalan itu, tetap harus disikapi dan segera diselesaikan oleh pemerintah, kendati persoalan-persoalan itu sejatinya hanya berkait dengan kepentingan segelintir orang.

Bersyukur bahwa Presiden Prabowo dengan tenang, tegas dan penuh kebijaksanaan sudah menyelesaikan beberapa persoalan itu.

Baca juga: Catatan Politik Senayan: Efek Jera dan Melemahnya Militansi Memerangi Korupsi

Kini, kepedulian pada masalah defisit lapangan kerja sudah selayaknya mendapat perhatian lebih. Bahkan patut menjadi prioritas masalah agar generasi muda percaya bahwa pemerintah peduli akan masa depan mereka.

Bagi masyarakat kebanyakan, ragam masalah yang sedang dihadapi pemerintah sebenarnya sudah cukup jelas. Paling utama adalah fakta bahwa kinerja perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja akibat ketidakpastian global.

Dampaknya nyata dan dirasakan langsung oleh semua komunitas. Daya beli masyarakat atau konsumsi rumah tangga melemah. Banyak pabrik berhenti berproduksi. Akibatnya, banyak komunitas pekerja harus menerima keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dari ringkasan masalah nyata ini, semua orang dengan sendirinya langsung paham bahwa prioritas masalah  yang sedang dihadapi pemerintah adalah memburuknya situasi perekonomian.

Maka, upaya yang patut diprioritaskan tentu saja kerja memulihkan kinerja perekonomian nasional dengan menghadirkan dan menawarkan inisiatif-inisiatif baru yang inovatif.

Berpijak pada kebutuhan itu, tentu saja menjadi tidak bijaksana dan tak elok jika pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo saat ini terus menerus diganggu dengan menghadirkan masalah yang tidak berkait dengan kebutuhan masyarakyat kebanyakan.

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan