Tribunners / Citizen Journalism
Hari Kartini
Refleksi Hari Kartini di Era AI: Kompetisi atau Kolaborasi?
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, momen bersejarah yang merefleksikan perjuangan emansipasi perempuan di masa kolonial
Tantangan Baru: AI dan Potensi Bias terhadap Perempuan
Jika dahulu Kartini menghadapi penindasan kolonial dan budaya patriarkal, kini tantangan perempuan hadir dalam bentuk yang lebih kompleks: teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
AI—yang awalnya diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia—kini menyentuh hampir semua aspek kehidupan.
Kehadiran AI seperti ChatGPT dan berbagai platform berbasis machine learning mempercepat arus informasi.
Namun, di balik kemudahan itu, ada bahaya tersembunyi: bias data.
Data yang digunakan AI sangat tergantung pada siapa yang menyuplai informasi.
Jika mayoritas data berasal dari dunia Barat, maka rekomendasi dan analisis AI akan bias Barat. Jika didominasi oleh laki-laki, maka perspektif yang dihasilkan pun cenderung bias laki-laki.
Ini menciptakan potensi diskriminasi terhadap perempuan dalam dunia digital.
Lebih jauh, teknologi seperti deepfake semakin mengancam. Ia mampu memanipulasi wajah dan suara secara realistis, dan sudah menjadi alat untuk menyebarkan konten palsu, termasuk yang merugikan dan merusak reputasi perempuan—terutama dalam konteks pornografi digital.
Privasi dan keamanan perempuan kini tidak hanya terancam di ruang fisik, tetapi juga di ruang maya.
Literasi Digital sebagai Benteng Perempuan
Menghadapi tantangan ini, perempuan tidak bisa tinggal diam. Literasi harus dikobarkan kembali—bukan hanya literasi teks, tapi juga literasi digital.
Perempuan harus menjadi produsen pengetahuan, bukan hanya konsumen.
Mereka perlu aktif menulis, berpikir kritis, dan menjadi bagian dari ekosistem data agar AI mencerminkan keberagaman perspektif, termasuk suara perempuan.
Jika Kartini dulu menulis untuk melawan, maka "Kartini" hari ini harus menulis untuk eksis dan berpengaruh di dunia digital.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Hari Kartini
Annisa Pohan Ajak Perempuan Indonesia jadi Kartini Masa Kini Lewat Sektor Ekonomi Kreatif |
---|
Hari Kartini, Srikandi Alumni FH Undip Dorong Legislasi dan Anggaran Pro Perempuan Berdaya |
---|
Sosok Andini Anissa, Perempuan Pertama Indonesia yang Meraih Gelar Kubestronaut |
---|
Peringatan Hari Kartini, Nihayatul Wafiroh: Perempuan Bangsa Harus Melek Literasi Digital |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.