Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Suasana Ramadhan di Musim Semi di Kota Mutiara Danube

Koordinator PPI Dunia, Marhadi, membagikan pengalamannya menjalani Ramadhan di Musim Semi di Kota Budapest.

Editor: Tiara Shelavie
Dok. PPI Dunia
RAMADHAN DI BUDAPEST - Foto keluarga Marhadi, Koordinator PPI Dunia, yang diterima Tribunnews pada 16 Maret 2025. Marhadi membagikan pengalamannya menjalani Ramadhan di Musim Semi di Kota Budapest. 

Sementara itu, masjid-masjid bersejarah yang tersebar di kota ini semakin ramai dengan jamaah yang datang untuk melaksanakan shalat Tarawih dan ibadah lainnya. 

Suasana Ramadhan di Negara Minoritas Muslim

Islam memiliki sejarah yang cukup panjang di Hungaria.

Pada tahun 1522, Hungaria berada dalam pemerintahan Kekaisaran Ottoman. 150 tahun setelah itu, Hungaria direbut oleh Kerajaan Austria sehingga kejayaan Islam di Hungaria berakhir.

Dari sinilah penyebaram Islam di Hungaria dimulai.

Pada tahun 2020, ada sekitar 5.000 warga Hungaria yang beragama Islam atau 0.05 persen dari total populasi.

Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2001 yang dimana populasi Muslim disana hanya 3.201 orang saja. Namun secara populasi jumlah warga muslim di Hongaria cukup banyak.

Diperkirakan sebesar 23 persen dari populasi penduduk hongaria yang berjumlah 9,6 jutaan. Sebagian besar berasal dari Turki, Asia selatan (India, Pakistan, Bangladesh, Afghanistan), Timur tengah dan Afrika, Asia tenggara (Indonesia, Malaysia, Brunei) serta beberapa negara lainnya. 

Mayoritas penduduk Hongaria beragama Katolik.

Karena minoritas, tidak terasa suasana Ramadhan pada saat siang hari. Suasana Ramadhan terasa di masjid-masjid Budapest yang menyediakan takjil dan ifthor bagi jamaah yang ingin berbuka puasa.

Budapest memiliki komunitas Muslim yang aktif, dan di bulan Ramadhan, berbagai kegiatan keagamaan digelar di masjid-masjid dan pusat-pusat Islam, seperti Masjid Dar Al-Salam, masjid al huda, masjid paskal, masjid al taqwa, makutca masjid, dan Islamic Cultural Center dan beberapa masjid kecil lainnya.

Kegiatan seperti buka puasa bersama, shalat Tarawih, serta kajian agama menjadi momen yang mempererat kebersamaan di antara umat Muslim yang tinggal di kota ini.

Berbuka puasa di Kota Mutiara Danube menjadi pengalaman yang tak terlupakan. 

Di beberapa restoran dan komunitas Muslim, digelar acara berbuka puasa bersama yang dihadiri oleh berbagai kalangan, baik Muslim maupun non-Muslim.

Tradisi ini semakin mempererat hubungan sosial dan menunjukkan keberagaman yang harmonis di kota ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved