Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Benarkah Heli Presiden Iran Ebrahim Raesi Murni Kecelakaan Udara?

Helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raesi dan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian, mengalami kecelakaan Minggu (19/5/2024).

Sergei BOBYLYOV / POOL / AFP
Dalam foto yang didistribusikan oleh kantor berita Rusia Sputnik, Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Kremlin di Moskow pada 7 Desember 2023. 

Iran, selama bertahun-tahun secara ekonomi diembargo AS dan sekutunya di Eropa dan Asia. Mereka nyaris terisolasi, sebelum Rusia, China, dan India mengambil sikap berbeda.

Kekuatan Teheran turut mengubah geopolitik global dari yang tadinya unipolar karena hegemoni AS, menjadi lebih multipolar.

Pengaruh dan campur tangan AS di Timur Tengah selama bertahun-tahun membuat banyak negara Arab begitu patuh pada agenda barat.

Mereka ditakut-takuti kekuatan revolusionis Iran, dengan basis mengolah isu politik sektarian pengaruh Syiah Iran.

Penguasa Kerajaan Arab Saudi menjadi kekuatan utama yang dipengaruhi AS, guna memperkuat permusuhan dengan Teheran.

Belakangan, sikap Riyadh mulai bergeser. Mereka membuka komunikasi dengan Iran, dan memperbaiki pemosisian Arab terhadap Iran.

Pemimpin de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman, perlahan menjaga jarak dengan pemimpin AS, dan membuka kedekatan dengan Rusia, China, dan kekuatan Asia lainnya.

Perubahan itu secara sederhana bisa dilihat dari bagaimana Pangeran Mohammad bin Salman memperlakukan kunjungan Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden.

Sangat kontras. Xi Jinping disambut sangat hangat di Riyadh, sementara Joe Biden hanya berkunjung singkat dalam suasana penyambutan dingin.

Begitu pula saat Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Arab Saudi. Putin diperlakukan hangat, sama seperti saat Riyadh menyambut Xi Jinping.

Dari segi organisasi global, Arab Saudi sudah menyatakan minatnya bergabung ke BRICS, persekutuan ekonomi yang diinisiasi Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Kembali ke isu kecelakaan udara yang menimpa Presiden Iran Ebrahim Raesi, tentu semua yang peduli Iran berharap kabar baik datang dari lokasi kejadian.

Raesi, bagaimanapun seorang pemimpin langka Iran, yang konservatif namun mampu menjalin hubungan moderat dengan berbagai kekuatan dunia.

Keteguhannya melaksanakan prinsip-prinsip berdaulat Iran, yang disandera blokade ekonomi barat, membuat dia berbeda dengan pemimpin Iran lainnya.

Di era Raesi pula, kemampuan penguasaan dan produksi teknologi pesawat nirawak (drone) Iran begitu signifikan.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved