Tribunners / Citizen Journalism
Pintarnya Strategi Iran Merebus Katak Israel dan Amerika di Timur Tengah
Iran memilih perang asimetris melawan hegemoni AS dan Israel, lewat strategi merebus katak dalam panci di Timur Tengah.
Tapi usaha itu nyaris mubazir. Kelompok Ansarallah Houthi tetap tak terkalahkan. Ini membuat semua cara militer AS dan sekutunya ke Yaman tidak efektif.
Sebaliknya, rasa frustasi mulai menjangkit semua level militer AS di lapangan, yang merasa tengah bertarung bukan untuk kepentingan mereka.

Dalam posisi jauh di luar negaranya, semua armada militer AS di lautan Timur Tengah punya sumber persenjataa yang terbatas.
Rudal-rudal pencegat Angkatan Laut AS tidak tidak dapat diisi ulang di laut. Situasi ini menyebabkan dalam jangka panjang akan menghancurkan moral para prajurit.
Ungkapan terbuka pernah disampaikan Kapten Chris Hill, Komandan kapal induk USS Eisenhower. Ia mengatakan, "Orang-orang (prajurit) butuh istirahat, mereka harus pulang."
Apa yang mereka hadapi setiap hari adalah ancaman drone dan rudal Ansharullah Houthi, yang seolah tidak ada habisnya.
Di sisi lain, para elite di Washington meyakini dengan riang kekuatan mereka akan mengalahkan Houthi yang sangat menyebalkan.
Hal ini bisa dibilang merupakan langkah yang dikalibrasi dengan baik dan didukung oleh Iran yang mencapai dua tujuan.
Pertama, mengeluarkan kelompok tempur kapal induk dari Teluk Persia, dan kedua, menyeret AS ke dalam perangkap yang semakin meningkat.
Mereka saat ini ada di dalam kuali yang airnya semakin mendidih, dan tidak menyadari mereka tidak akan pernah bisa menang.
Langkah terakhir adalah ketika kesadaran muncul, tapi sudah terlambat. Mereka akan melompat keluar dari kuali dan melarikan diri dengan rasa malu.
Ini seperti yang terjadi pada 2021 di Afghanistan, ketika pasukan AS terbirit-birit kabur dari Pangkalan Bagram saat Taliban mengambil alih kekuasaan.
Lalu bagaimana jika terjadi sebaliknya? Semisal strategi merebus katak ini gagal, dan Iran kalah?
Tiongkok, Rusia, dan sejumlah negara musuh AS, khususnya di negara-negara Selatan tidak akan berdiam diri.
Bagaimanapun Rusia mengakui Iran adalah bagian kontrol terbaik untuk menciptakan keseimbangan ketika Moskow sedang bertarung di Ukraina.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Konsulat Iran
Israel serang Bandara Damaskus
Houthi Serang Kapal Inggris
Houthi Serang Kapal AS
israel serang suriah
Israel Bom Markas Hizbullah
Hizbullah Lebanon
Perang asimetris
kapal induk AS
Drone Yaffa Yaman Menargetkan untuk Menyerang Kapal Induk, Balasan Serangan Mematikan AS ke Yaman |
![]() |
---|
Citra Satelit: Kapal Induk AS, USS Carl Vinson Mendekati Iran |
![]() |
---|
Perang AS Vs Iran di Ambang Mata, Trump Mulai Tumpuk Bomber B2 Spirit hingga Kapal Induk di Kawasan |
![]() |
---|
Rudal Houthi Yaman Bombardir Kapal Induk AS di Laut Merah, Buntut Israel Ngeyel Serang Gaza |
![]() |
---|
Houthi Kembali Beraksi, Luncurkan Drone ke Tel Aviv dan Kapal Induk AS Harry S. Truman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.