Tribunners / Citizen Journalism
Pintarnya Strategi Iran Merebus Katak Israel dan Amerika di Timur Tengah
Iran memilih perang asimetris melawan hegemoni AS dan Israel, lewat strategi merebus katak dalam panci di Timur Tengah.
Kisah inilah yang menginspirasi para ahli politik dan peperangan untuk menggambarkan permainan panjang dalam mencapai tujuan strategis.
Iran mengaku atau tidak, tengah menjalankan strategi ini di Kawasan Timur Tengah. Menghadapi kekutan yang berlipat kuatnya, perang asimetris adalah pilihan terbaik.
Di Asia Barat, Iran selama bertahun-tahun terakhir mengkondisikan berbagai situasi yang bisa membuat 'katak' AS dan Israel mendidih di kuali kawasan hingga nantinya mati.
Dimulai ketika kelompok Hamas Palestina meluncurkan operasi Banjir Al Aqsa 7 Oktober 2023, Israel menyiapkan serangan balasan.
Bersamaan itu, militer AS menyiagakan dan lalu mengirimkan armada militer terkuatnya untuk melindungi Israel.
Presiden AS Joe Biden memerintahkan armada kapal induk USS Eisenhower dan USS Gerard Ford berlayar ke Laut Mediterania dan Teluk Persia.
Pada 26 November 2023, USS Eisenhower dan pengawalnya berlayar melalui Selat Hormuz, berlabuh di Teluk Persia di sisi Arab Saudi.
Pasukan angkatan laut Yaman yang bersekutu dengan kelompok Ansarallah Houthi awalnya menargetkan kapal-kapal Israel dan Pelabuhan Eilat dengan tembakan pertama mereka pada 19 Oktober.
Namun pada 29 November 2023, serangan mereka meningkat hingga mencakup kapal-kapal yang menuju atau dari Eilat, terlepas dari bendera atau kepemilikannya.
Pola ini memuncak pada pengumuman Pentagon tentang "Operasi Penjaga Kemakmuran" pada 18 Desember 2023.
Operasi ini bermaksud menjaga kepentingan ekonomi Israel yang jalur ekonomi lauatnya sangat tergantung di rute Teluk Aden dan Selat Hormuz.
Armada USS Eisenhower dan pengawal angkatan lautnya dipindahkan dari Teluk Persia ke Laut Merah dan Teluk Aden, sebagai langkah lanjut strategi mereka.
Tapi risikonya armada Angkatan Laut AS di Laut Merah dan Teluk Aden menjadi sangat rentan potensi langsung Houthi yang dipasok Iran.
Posisi mereka di Yaman sangat menguntungkan. Mereka bisa meluncurkan rudal jelajah, rudal balistik, kapal tempur, dan drone ke target-target di Selat Hormuz yang sempit.
AS dan Inggris secara bersamaan menggempur apa yang mereka sebut basis-basis militer Houthi Yaman di berbagai lokasi.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Konsulat Iran
Israel serang Bandara Damaskus
Houthi Serang Kapal Inggris
Houthi Serang Kapal AS
israel serang suriah
Israel Bom Markas Hizbullah
Hizbullah Lebanon
Perang asimetris
kapal induk AS
Drone Yaffa Yaman Menargetkan untuk Menyerang Kapal Induk, Balasan Serangan Mematikan AS ke Yaman |
![]() |
---|
Citra Satelit: Kapal Induk AS, USS Carl Vinson Mendekati Iran |
![]() |
---|
Perang AS Vs Iran di Ambang Mata, Trump Mulai Tumpuk Bomber B2 Spirit hingga Kapal Induk di Kawasan |
![]() |
---|
Rudal Houthi Yaman Bombardir Kapal Induk AS di Laut Merah, Buntut Israel Ngeyel Serang Gaza |
![]() |
---|
Houthi Kembali Beraksi, Luncurkan Drone ke Tel Aviv dan Kapal Induk AS Harry S. Truman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.