Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Sejumlah Kesalahan Taktis Operasi Kelompok Hamas

Serangan kelompok Hamas ke wilayah Israel mengubah lansekap konflik Palestina. Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas selamanya.

AFP
Anggota Hamas berdiri selama unjuk rasa solidaritas dengan Masjid Al-Aqsa Yerusalem, di Jabalia, di Jalur Gaza utara pada 7 April 2023. 

Garis perbatasan dengan Mesir juga akan sepenuhnya dikuasai Israel. Otoritas Palestina semakin mengecil, hanya tersisa di wilayah Tepi Barat.

Di luar keberhasilan operasi perlawanan 7 Oktober, adakah kelompok Hamas membuat kesalahan strategis?

Dari fakta keterangan serta sejumlah rekaman video yang beredar, kesalahan strategis Hamas adalah ketika petempurnya membunuhi ratusan peserta festival musik di tengah gurun Israel selatan.

Pasukan paraglider yang dikirim mendarat di dekat lokasi festival, menimbulkan kepanikan, dan lalu terjadilah pembantaian nyaris tanpa perlawanan.

Israel menyebut ada sekurangnya 280 jasad kebanyakan anak-anak muda tamu festival musik ditemukan di berbagai lokasi dalam posisi sedang menyelamatkan diri.

Pembunuhan ini benar-benar jadi kampanye buruk bagi Hamas. Israel secara cepat dan maksimal menarasikan Hamas adalah kejam, sadis, dan stigma paling buruk lainnya.

Kesalahan kedua, petempur Hamas membawa lari dan menawan orang-orang Israel lanjut usia dan anak-anak dari sejumlah permukiman Yahudi dekat Gaza.

Beberapa potongan video yang beredar secara maksimal digunakan Israel untuk menunjukkan Hamas adalah kelompok yang tak punya belas kasihan dalam pertempuran.

Tentara Israel mengendarai tank ke lokasi persiapan di dekat perbatasan dengan Lebanon, Rabu, 11 Oktober 2023. Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan penembakan Israel di desa-desa Lebanon selatan telah melukai tiga warga sipil dan merusak sekitar 10 rumah. Badan tersebut mengatakan penembakan terjadi di desa Marwaheen dan Duhaira. Penembakan Israel terjadi setelah militan Hizbullah menembakkan rudal anti-tank ke posisi tentara Israel. (AP Photo/Ariel Schalit)
Tentara Israel mengendarai tank ke lokasi persiapan di dekat perbatasan dengan Lebanon, Rabu, 11 Oktober 2023. Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan penembakan Israel di desa-desa Lebanon selatan telah melukai tiga warga sipil dan merusak sekitar 10 rumah. Badan tersebut mengatakan penembakan terjadi di desa Marwaheen dan Duhaira. Penembakan Israel terjadi setelah militan Hizbullah menembakkan rudal anti-tank ke posisi tentara Israel. (AP Photo/Ariel Schalit) (AP/Ariel Schalit)

Kesalahan ketiga, kelompok Hamas harus kehilangan tak kurang 1.500 petempur yang dikirim memasuki wilayah Israel.

Nyaris semua petempur itu ditewaskan, baik dalam pertempuran maupun operasi pembersihan yang dilakukan pasukan Israel sehari setelah 7 Oktober.

Israel belum pernah mengumumkan ada petempur Hamas yang menyerah atau ditawan. Semua yang ditemukan tampaknya langsung dieliminasi di tempat.

Kehilangan 1.500 petempur yang pasti paling terampil dan paling berani, akan jadi kehilangan sangat besar bagi kekuatan perlawanan Hamas.

Hamas juga telah menembakkan ribuan roket, diperkirakan minimal 5.000 roket. Pertanyaannya, seberapa banyak stok roket Hamas di Gaza?

Masih cukupkah buat melawan operasi darat yang akan digelar Israel, sementara kecil kemungkinan ada dukungan terbuka militer/negara asing untuk Hamas.

Kita akan lihat dalam beberapa hari atau beberapa pekan mendatang, bagaimana peta konflik di lapangan akan berubah drastis.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved