Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Mutasi dan Promosi di TNI

“Bapak Air”, Pangkostrad Maruli Serta Pengakuan Doni Monardo

Sebagian besar pengabdiannya ditunaikan di korps baret merah. Saya mengenalnya sejak ia berpangkat letnan dua.

Editor: Hasanudin Aco
Ist
Egy Massadiah bersama Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. 

Tahukah Anda, dimana posisi calon mertuanya saat itu? Tahun 1995, Kolonel (Inf) Luhut Binsar Panjaitan menjabat Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur.

Maruli – Paulina lalu menikah tahun 1999. Saat itu, Luhut sudah pensiun dengan pangkat Jenderal Kehormatan dan menjabat Dubes RI di Singapura.

Itu cukup menjelaskan, bahwa perjalanan Maruli justru banyak ditapaki ketika ayah mertuanya tidak berada di lingkaran kekuasaan, baik di militer maupun di pemerintahan.

Menurut catatan saya, dua-per-tiga jabatan yang pernah diemban, adalah jabatan-jabatan komandan. Jabatan-jabatan pemegang tongkat komando.

Dari sisi ini saja kita paham bahwa Maruli adalah prajurit yang memang memiliki kapasitas dan kapabilitas.

Beberapa jabatan puncak kesatuan yang pernah ia sandang, dimulai dari Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), lalu Komandan Batalyon 21 Grup 2/Sandi Yudha (2008-2009). Selanjutnya,

Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus (2009—2010), Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013—2014), Komandan Grup A Paspampres (2014—2016), Komandan Korem 074/Warastratama (2016—2017), Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2018—2020), dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana (2020—2021).

Awalnya Aju

Beruntung, saya bisa memotret dekat perjalanan karier Maruli di militer. Lebih beruntung karena profesi jurnalis yang saya sandang, sehingga terbiasa mencatat dan mendokumentasikan segala sesuatu. Termasuk sosok Maruli ini.

Masih terkenang jelas jejak-jejak Maruli dan kawan-kawan seangkatan, saat awal penugasan. Hari-hari setelah setelah mereka lulus akademi militer dan dilantik presiden menjadi prajurit berpangkat letnan dua.

Izinkan saya mengilas balik ke era 90-an, saat awal merajut persahabatan dengan Maruli.

Itu terjadi secara kebetulan. Benar. Kebetulan saya punya teman sejak Taman Kanak-Kanak di Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan, bernama Andi Sirajuddin Kube Dauda (Almarhum), yang akrab saya panggil Aju.

Ia juga seorang tentara baret merah, lulusan Akmil lichting 1991. Ayah Aju bernama Andi Kube Dauda, mantan bupati di Sulsel, seumuran ayah saya.

Aju ini kakak angkatan Maruli. Mereka sangat dekat karena sama-sama atlet judo.

Jadi, Aju, Maruli dan teman-temannya sering main ke tempat saya di Cinere, perbatasan Depok dan Jakarta Selatan.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved