Tribunners / Citizen Journalism
Informed Consent bagi Kegiatan Anak di Sekolah
Kegiatan kegiatan ekstrem dan diadakan di dalam maupun di luar area sekolah, hendaknya diberitahukan kepada orang tua/wali siswa.
Pengetahuan tentang adanya kondisi khusus yang barangkali dimiliki siswa tertentu, bisa menjadi bahan pertimbangan tentang layak atau tidaknya siswa yang bersangkutan mengikuti kegiatan.
Ditambah langkah antisipatif seandainya di tempat kegiatan, ada kejadian khusus baik yang bisa diduga maupun potensial terjadi. Dengan demikian risiko yang mungkin timbul bisa ditekan seminimal mungkin.
Melakukan Informed Consent merupakan prasarat untuk melakukan aktivitas di negara maju, baik kegiatan fisik maupun penelitian, baik dilakukan oleh lembaga pendidikan, lembaga kemasyarakatan maupun lembaga lain yang melibatkan keikutsertaan publik.
Di Australia waktu anak anak saya masih duduk di bangku Primary School dan High School, cukup sering sekolah melakukan Informed Consent dengan mengirimkan lembaran ke orang tua yang harus ditanda tangani.
Di negara kita , hal tersebut baru dilakukan di bidang medis sebelum dokter melakukan tindakan medis bagi pasiennya.
Dalam bidang research juga sudah mulai dilakukan Informed Consent sebelumnya.
Tidak ada salahnya, kita lakukan Informed Consent juga untuk kegiatan di sekolah, maupun kegiatan kegiatan lain yang melibatkan publik, demi keamanan dan keselamatan bersama. Semoga! (*)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.