Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Filateli

Bukan Hanya Prangko, Filatelis Banyak Memburu Barang-barang Langka

Begitu banyak benda- benda pos lain dengan nilai kelangkaan tinggi yang semakin menjadi incaran filatelis mulai dari pemula hingga kelas dunia.

Editor: Dewi Agustina
Foto Gilang Adittama
Berbagai benda filateli yang dikoleksi filatelis. 

Oleh: Gilang Adittama *)

Bagi kalangan awam, filateli mungkin dianggap hanya sebagai hobi mengumpulkan prangko bekas dari amplop surat.

Seiring dengan berkembangnya penelitian di bidang filateli, selera para filatelis maupun aturan dalam perlombaan filateli juga berkembang.

Bahkan filateli ada ilmunya yang biasa kita sebut Timbrology. 

Bahkan ada sekolah filateli di Pennsylvania di Amerika Serikat yang dibangun oleh American Philatelic Society dan ada gelar bagi filatelis top dunia juga dari Inggris.

Begitu banyak benda- benda pos lain dengan nilai kelangkaan tinggi yang semakin menjadi incaran filatelis mulai dari pemula hingga kelas dunia.

Baca juga: Layaknya Sebuah Kajian Ilmiah, Filateli Juga Gunakan Literatur Rujukan

Berikut adalah benda- benda pos langka yang sangat layak untuk dikoleksi.

1. Folded letters/pre-philatelic cover

Sebelum prangko diciptakan dan diedarkan pada tahun 1840, sistem pengeposan hanya mengenal kertas surat lipat dengan segel lilin (wax seal) dan cap pos dengan keterangan seputar pelunasan biaya kirim, kota asal, dan beberapa informasi lainnya.

Mengingat harganya yang sangat beragam dan tampilan klasiknya, benda seperti ini banyak dikoleksi oleh filatelis di kelas postal history, traditional, dan thematic.

Salah satu surat jenis ini yang paling terkenal adalah surat bulu dari kepulauan Aland (Finlandia).  

2. V-Mail dan Airgraph

Di era Perang Dunia II, negara-negara sekutu membuat sistem yang lebih efisien untuk pengiriman surat.

Sistem ini mengurangi beban muatan kendaraan pengangkut sekaligus menjamin keamanan pesan yang dikirim.

Koleksi filateli yang sedang dibenahi kolektor prangko.
Koleksi filateli yang sedang dibenahi kolektor prangko. (Foto Gilang Adittama)

Pengirim surat biasanya menuliskan pesannya pada selembar formulir khusus, lalu pesan tersebut diubah menjadi sebuah microfilm seukuran kuku jari.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan