Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Federasi Wing Chun Indonesia Berasosiasi dengan Induk Organisasi Wing Chun Dunia

Federasi Wing Chun Indonesia (FWCI) dengan tegas saya katakan satu-satunya induk organisasi Wing Chun di Indonesia yang berasosiasi ke dunia

Editor: Toni Bramantoro
kompas.com
Atlet Wing Chun Indonesia ke kejuaraan Dunia 

Kami pun sangat setuju. Banyak hal pertanyaan-pertanyaan maupun konfirmasi-konfirmasi yang dilontarkan kepada kami. Banyak pula klarifikasi-klarifikasi yang kami sampaikan. Kami sangat memaklumi karena pengurus KONI baru ini melanjutkan perkara-perkara yang ditinggalkan pengurus KONI yang lama dan tentu masih ada beberapa pengurus KONI lama yang masih di dalam pengurus KONI baru.

Berita-berita dan permasalahan FWCI untuk masuk anggota KONI Pusat tentu pengurus KONI yang baru juga mendapatkan bisikan-bisikan dari pihak-pihak yang dislikedengan FWCI. Namun saya pribadi sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada khususnya Bapak Kabid yang secara proaktif mengkonfirmasi kepada kami atas berita-berita yang beredar.

Tentu, kami melakukan klarifikasi-klarifikasi menggunakan data-data yang reliabel. Dan kami serahkan semua data-data tersebut kepada Kabid untuk dikajilebih mendalam. Saya sangat mengakui pengurus KONI baru di bawah kepemimpinan Bapak Marchiano Norman bekerja dengan sangat baik dan cepat. Dan betul-betul bekerja.

Yang dahulu kami untuk bisa bertemu Kabid harus mengirimkan surat permohonan dan harus menunggu sebulan hingga dua bulan namun sekarang pengurus yang baru proaktif mengundang kami untuk memberikan klarifikasi maupun kami ingin bertemu tidak perlu menunggu lagi berminggu-minggu.

Jujur saya sampaikan di sini bahwa tidak ada cabang olahraga manapun yang mempersoalkan FWCI untuk masuk dalam keanggotaan KONI, kecuali WIoleh karena mereka anggap olahraga Wing Chun merupakan bagian dari Wushu. Padahal beda! Bapak Kabid sempat ingin mengadakan PB FWCI dan PBWI untuk dikonfrontasi: beradu argumen dan data.

Bapak Kabid nantinya akan memutuskan perkaranya. Saat itu FWCI siap. Sampai batas waktu yang ditentukan, dari pihak PBWI tidak ada yang datang. Disampaikan kepada kami bahwa FWCI secara administratif sudah memenuhi syarat AD/ART KONI dan setelah dilakukan verifikasi-verifikasi data maupun langsung dengan interviu ditambah tidak adanya jawaban dari PBWI untuk konfrontasi dengan PB FWCI, maka tidak ada alasan bagi KONI Pusat untuk tidak mengijinkan FWCI mengikuti sidang keanggotaan KONI.Benar saja.

Menjelang sidang, kami memperoleh surat undangan KONI Pusat untuk mengikuti rakernas dan sidang pada tanggal 25-27 Agustus 2020 yang dilakukan secara virtual. Ini kemajuan besar khususnya bagi kami dari tahun 2016 agar dapat mengikuti sidang keanggotaan dan tentu apresiasi setinggi-tingginya bagi KONI Pusat yang melakukan pekerjaan-pekerjaannya secara transparan dan profesional.

Sidang penerimaan/penolakan keanggotaan cabang olahraga diadakan pada tanggal 26 Agustus 2020 di Komisi A. Terdapat 9 cabang olahraga baru sebagai calon anggota KONI Pusat. Tentu dapat dibayangkan bagaimana suara-suara yang ada: Interupsi. Sanggahan. Dukungan. Adu dan lempar suara.

Dan akhirnya telah diputuskan oleh pimpinan sidang dengan 3 kali ketuk palu, bahwa 9 cabang olahraga baru diterima menjadi anggota KONI Pusat termasuk FWCI. PBWI yang berkeberatan menerima FWCI tentu seharusnya dengan ini harus berlapang dada. Sementara kami mengucap sujud syukur.

Pagi pada hari ketiga menjelang Sidang Pleno ke-2 untuk pembacaan/paparan putusan-putusan hasil sidang, kami mendapat telepon dari salah seorang Pengurus KONI Pusat dan dengan singkat menyampaikan permintaan maaf dan memberitakan FWCI ditunda tahun depan untuk menjadi anggota KONI. Kami tidak diberitahu alasan penundaan itu. kami mempertanyakan ada apa dan kenapa.

Secara administratif, FWCI merupakan satu-satunya cabang olahraga yang paling lengkap. Ketua sidang juga menyampaikan bahwa sesuai AD/ART dan suara dukungan yang ada, tidak ada alasan bagi KONI Pusat untuk tidak menerima Wing Chun.

Kami mempertanyakan FWCI yang sudah sah diketuk palu menjadi anggota KONI, namun pada saat Sidang Pleno-2 dalam pembacaan-pembacaan hasil putusan, nama Federasi Wing Chun Indonesia hilang dalam daftar dan disampaikan dalam Sidang Pleno-2 bahwa secara AD/ART memang FWCI sudah memenuhi syarat namun masih terdapat kekurangan syarat suara dukungan sehingga dengan demikian FWCI ditunda terlebih dahulu keanggotaannya.

Tanda tanya besar buat kami. Sidang Komisi A telah memutuskan 9 cabang olahraga baru diterima menjadi anggota KONI. Dengan 3 kali diketuknya palu artinya 9 cabang olahraga sudah diterima baik secara administratif maupun dukungan suara. Sehingga dukungan suara mana lagi yang kami harus cari.

Kami sempat berdiskusi dengan rekan cabang olahraga lain yang sudah lama menjadi anggota KONI. Seharusnya, apa yang sudah diputuskan di Sidang Komisi A itu merupakan mutlak bahwa FWCI sudah diterima menjadi anggota KONI baik berdasarkan AD/ART maupun dukungan suara.

Jika memang ada yang berkeberatan mekanismenya adalah dibahas kembali di dalam komisi A. Jika memang FWCI dipersengketakan sebagai cabang olahraga yang sejenis dengan cabang olahraga lain, maka dengan demikian, perkara ini baru dibawa ke Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI).

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved