Tribunners / Citizen Journalism
Peran BIN Dalam Penanganan Covid 19
Mengapa Presiden Jokowi memandang perlu melibatkan BIN dalam pencegahan dan penanganan covid-19?
OLEH: Ansel Deri
PRESIDEN Jokowi akhir pekan kedua Maret 2020 memandang strategis mengajak Badan Intelijen Negara (BIN) terlibat dalam pencegahan dan penanganan coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia.
Kepala Negara juga memandang serius mendapuk mantan Komandan Jenderal Kopassus, Letjen TNI Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Dengan demikian, keterlibatan BIN diharapkan ikut mendukung pemerintahan Presiden Jokowi bergandengan tangan dengan masyarakat dan seluruh elemen bangsa mencegah dan menangani penyebaran virus berbahaya itu.
Mengapa Presiden Jokowi memandang perlu melibatkan BIN dalam pencegahan dan penanganan covid-19? Ini juga merupakan pertanyaan penting lainnya. Kita tahu bahwa selain BIN, Indonesia juga memiliki sejumlah badan peyelenggara intelijen negara.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara, penyelenggara intelijen negara terdiri atas (i), Badan Intelijen Negara, (ii), Intelijen Tentara Nasional Indonesia, (iii), Intelijen Kepolisian Negara Republik Indonesia, (iv), Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia, dan (v), Intelijen kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian.
Sekali lagi, mengapa Presiden Jokowi memandang perlu melibatkan BIN dalam pencegahan dan penanganan covid-19, itu salah satu hal penting mendeteksi peran BIN sesungguhnya agar situasi keamanan dan ketertiban negara di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi tetap kondusif.
Bekerja optimal
Bagi sebagian masyarakat awam terutama yang tinggal di pelosok Tanah Air kesan BIN sebagai institusi negara yang angker, misterius, tertutup, klandestin, dan bahkan kekerasan, boleh jadi mengisi batok kepala.
Kesan itu bisa saja muncul karena aparatnya selalu bekerja dalam senyap menangkal setiap potensi ancaman yang membahayakan kedaulatan bangsa dan negara.
Sejak Jokowi terpilih jadi Presiden Republik Indonesia periode pertama dan memasuki periode kedua pemerintahannya, sepak terjang BIN dalam kehidupan berbangsa dan bernegara malah semakin menunjukkan arah yang lebih baik.
Bukan tidak mungkin keberadaan BIN melalui para personilnya kian dibutuhkan, terutama dalam berbagai peristiwa aksi terorisme hingga bencana alam.
Wabah pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian nasional nyaris kelimpungan, tentu menarik perhatian Presiden Jokowi memandang BIN sebagai salah satu elemen negara yang perlu berada di garda depan. Ada beragam alasan yang dapat dikemukakan. Namun paling kurang ada sejumlah hal yang dapat dicatat.
Pertama, sebagai penyelenggara intelijen negara BIN dengan caranya memberikan nasehat atau advis kepada pemerintah agar selalu siaga menangkal setiap potensi ancaman yang membahayakan bangsa dan negara.
Dengan demikian, keamanan dan ketertiban sungguh dirasakan atau dinikmati masyarakat. Dalam konteks kehadiran wabah Covid-19 yang melanda Indonesia, peran BIN sangat strategis.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.