Tribunners / Citizen Journalism
Catatan KH. Said Aqil Siroj: Bertauhid di Zaman Ujian
Iman dan tauhid pun juga begitu. Iman turun-naik. Hati mudah bolak-balik. Sebab, watak alamiah hidup adalah perubahan.
Imam Junaid al-Baghdadi menyebut kondisi Hairoh ini sebagai tadhmahillu fihi al-rusum wa al-‘ulum wayakunu Allah ta’ala lam yazal. Yaitu, meleburnya segala bentuk dan segala pengetahuan (kesadaran). Yang ada hanya Allah selama-lamanya.
Dalam kondisi yang melebur itu, seseorang memahami Haqiqotul Wujud dan menyaksikan Haqiqotus Syuhud. Dua istilah ini menggambarkan tentang pemahaman seseorang mengenai realitas dengan benar, dan menyaksikan kebenaran itu tunggal.
Haqiqotus Syuhud membuat manusia tidak terjatuh ke jurang kesalahan dalam memahami kehidupan. Di kehidupan ini, mereka khudur (hadir) bersama Allah. Kebersamaan yang menghilangkan kemampuan membedakan antara jiwa dan raga, dan perubahan-perubahan yang menimpa, baik dari internal maupun eksternal. Al-rusum dan al-‘ulum telah lebur, sirna, muspra.
Perjalanan tauhid ini begitu panjang. Tetapi digambarkan sederhana oleh Imam Junaid al-Baghdadi sebagai "al-khuruj min dhaiqi rasuli al-zamaniyah ila sa’ati fana’i as-sarmadiyah." Yakni, keluar dari temporalitas yang sempit menuju keabadian fana’ yang luas.
Sesuatu yang temporal (berubah-ubah) banyak macamnya, seperti perasaan susah dan senang, kondisi sehat dan sakit, rasa kecewa dan kepuasan syahwat, pengetahuan dan kebodohan, dan seterusnya. Tauhid itu, bagi Imam Junaid, jalan pembebasan dari temporalitas.
Wabah corona, misalnya, bagian dari temporalitas. Jadi, wabah ini pasti berlalu, entah cepat atau lambat. Karenanya, mampu keluar dari perasaan takut, khawatir, dan cemas berlebihan akan perkara temporal adalah bagian dari cara bertauhid yang benar. Sebaliknya, terjebak dalam kurungan temporalitas dapat menggoyahkan iman.
Sudah saatnya kita semua selalu memohon taufiq dari Allah, agar hati kita dibimbing pada tauhid dan iman yang benar, termasuk dianugerahi ketenangan hati, kebahagiaan, kesehatan, kepuasan menerima kenyataan, dan kesejahteraan lahir-batin.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.