Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Mengapa Mereka Suka Gamelan?

Kecintaannya pada musik gamelan mendorongnya agar gamelan lebih dikenal di kalangan mahasiswa-mahasiswa non Indonesia.

Editor: Aji Bramastra
Anna Liwun
Dr. Andres Varsanyi (kiri) tengah mengajar gamelan di Universitas Passau, Jerman. 

Sekembalinya di Jerman, ia berharap bisa ikut memainkan gamelan yang menurutnya punya keunikan dibandingkan alat musik lainnya yang dikenalnya di Jerman.

Hanna berpendapat, gamelan menghasilkan suara yang tenang seperti meditasi.

Kelompok gamelan yang dipimpin oleh Pak Andres bernama 'Tidak Apa-apa' yang kadang tampil memukau dalam acara pertunjukkan seni yang digelar kota Passau.

Dalam festival budaya, Pak Andres tak segan-segan melatih mahasiswa-mahasiswa warga negara asing untuk mengenal gamelan.

Seperti yang saya alami dalam acara Winterfest, Festival Budaya dan Malam Seni Asia, yang diselenggarakan di kampus saya beberapa waktu lalu.

Saya yang sudah lama tak memainkan gamelan tampak sibuk mengikuti arahan Pak Andres untuk mengenali nada-nada dasar gamelan.

Pengalaman menarik memainkan gamelan ini dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa Jerman dan beberapa mahasiswa asing lainnya.

Mereka mengaku suka memainkan gamelan karena gamelan membentuk kebersamaan dalam memainkan musik.

Tak hanya Hanna atau Pak Andres saja yang suka bermain gamelan, masih ada mahasiswa-mahasiswa lainnya di Universitas Passau yang jatuh hati pada gamelan. (*)

Ditulis oleh Anna Liwun, Mahasiswa Universität Passau.   

 

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved