Senin, 6 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pelecehan Seksual

Jangan Terkecoh Senyum si Pelaku Teror Sperma

Ketika si pelempar air mani kemudian memangsa anak-anak, maka jadilah dia sebagai predator pedofilia fakultatif.

Editor: Dewi Agustina
Isep Heri/Tribun Jabar
Ekspresi si peneror atau pelaku teror sperma di Tasikmalaya saat dibekuk polisi. (Isep Heri/Tribun jabar) 

Penulis: Reza Indragiri Amriel
Pengurus Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)

Di Jawa Barat, seorang lelaki diringkus polisi karena melempar air mani ke sekian banyak orang.

Hingga kemarin baru lima korban yang melapor ke polisi. Semuanya perempuan.

Kenapa baru lima? Karena kebanyakan korban, dalam kasus semacam ini, memilih untuk tidak melapor.

Menghindari ketakutan berulang. Belum lagi risiko mengalami perundungan oleh oknum saat proses hukum berlangsung.

Polisi menangkap pelaku teror penyiraman sperma di Tasikmalaya. Dirinya sempat melawan ditangkap polisi.
Polisi menangkap pelaku teror penyiraman sperma di Tasikmalaya. Dirinya sempat melawan ditangkap polisi. (Tangkapan Layar Kompas TV)

Karena itu, ada baiknya otoritas penegakan hukum mulai memberlakukan victim impact statement (VIS).

VIS adalah kertas berisi keluh kesah korban, deskripsi kejadian, perasan korban, harapan korban, dll.

Dengan VIS, korban tidak lagi harus hadir di persidangan. Bobot VIS setara dengan kehadiran korban secara lahiriah di hadapan majelis hakim.

Baca: Ormas di Tasikmalaya Tuntut Sukmawati Soekarnoputri Diadili, Ancam Geruduk Jakarta

Baca: Hindari Perundungan, Aparat agar Tak Hadirkan Korban Pelemparan Sperma di Persidangan

Sisi lain, pelaku ini patut disikapi sebagai predator in making.

Dia sedang menjelma sebagai pemangsa.

Ini terjelaskan oleh fakta bahwa perilaku kejahatan cenderung bereskalasi.

Hari ini dia sebatas baca majalah saru, besok film biru, lusa memuaskan diri dengan masturbasi, menyasar orang lain sebagai objek.

Ini dia SN, pelaku teror sperma Tasikmalaya yang bikin heboh dan yang meresahkan, dikenal sebagai tukang onar.
Ini dia SN, pelaku teror sperma Tasikmalaya yang bikin heboh dan yang meresahkan, dikenal sebagai tukang onar. (Isep Heri/Tribun Jabar)

Ngerinya, tak ada rotan akar pun jadi.

Tak ada uang untuk ke PSK, takut tertular penyakit seksual, takut hamil, dan takut pada lawan jenis dewasa, bisa saja si pelempar air mani mengincar "target ideal".

Siapakah target ideal itu?

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved