Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

KH Imam Jazuli: Jangan Ada Khilafah Di Antara Kita

Sebagai ideologi, intelektual dan ulama internasional pun ada yang mengamini dan ada yang menentang.

Editor: Husein Sanusi
Istimewa
KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Alumnus Univeraitas al Azhar Mesir, Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Wakil Ketua Rabithah ma'ahid Islamiyah- asosiasi pondok pesantren se Indonesia- Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) periode 2010-2015. 

Ingris, misalnya, adalah negara pengasong demokrasi liberal, termasuk Amerika, Denmark, Prancis, dan Australia. Di negara-negara liberal ini, kebisingan ideologi yang lahir dari perbedaan, seperti HT, dianggap sebuah kelaziman. Mereka siap menerima perbedaan, tentu saja selama HT tidak menciptakan kegaduhan sosial, aksi teror, dan keterancaman negara.

Tetapi, negara-negara Eropa yang merasa terancam oleh aksi teror tetap melarang HT beroperasi. Jerman dan Rusia contohnya. Karenanya, jangan ada lagi khilafah di antara kita. Khilafah dalam konteks NKRI, Pancasila, dan UUD 45 adalah ancaman bagi negara.

*alumni Universitas al-Azhar, Mesir; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia; Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved