Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Diplomasi Nasi Goreng Versus Diplomasi Garing

Dalam akad itu, Prabowo beroleh hak mengatur ekonomi Indonesia dan menunjuk 10 menteri jika mereka menang pilpres.

Editor: Hasanudin Aco
Ist/Tribunnews.com
Sumaryoto Padmodiningrat. 

Lagi-lagi kembali ke adagium lama, tak ada kawan atau lawan abadi, yang abadi adalah kepentingan.

Bedanya, bila pertemuan Megawati-Prabowo disertai sajian nasi goreng spesial, pertemuan Surya-Anies tidak.

Pertemuan pun mungkin berlangsung dalam suasana garing alias kering, sehingga kita sebut saja diplomasi garing. Betapa tidak?

Usai pertemuan, Surya menyampaikan pernyataan yang kemudian ditafsirkan para awak media sebagai dukungan bagi Anies sebagai capres 2024. Namun, hal itu dibantah Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Jhonny G Plate.

Dukungan Surya, katanya, ditujukan kepada Anies sebagai gubernur, agar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengeluarkan seluruh kemampuannya, karena yang sekarang ini baru 50%.

Tapi baiklah, segala kemungkinan masih bisa terjadi, apalagi Pilpres 2024 masih lama. Yang jelas, Surya sedang mengirim sinyal politik kepada Jokowi dan Megawati.

Misalnya, bila sejumlah kursi menteri yang ia minta tidak diakomodasi, maka pada Pilpres 2024 nanti Nasdem siap berhadapan dengan PDIP.

Lagi-lagi, tak ada kawan atau lawan abadi.

Pada Kabinet Kerja Jilid I ini Nasdem beroleh 3 kursi, yakni Jaksa Agung, Menteri Perdagangan, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Akankah tiga kursi kabinet ini kembali diduduki Nasdem pada Kabinet Kerja Jilid II? Kita tak tahu pasti.

Yang jelas, Surya hendak menaikkan bargaining position (posisi tawar) Nasdem terhadap Jokowi dan terutama PDIP supaya tidak mendomimasi koalisi.

Apalagi dalam hasil survei berbagai lembaga, nama Anies masuk sebagai capres potensial Pilpres 2024.

Mau tak mau, ini harus diperhitungkan oleh Jokowi, PDIP dan parpol anggota koalisi lainnya.

Mungkin pula Surya Paloh sedang mengirim sinyal ke Jokowi agar tidak mengakomodasi Gerindra di kabinet, karena bila hal itu terjadi maka jatah kursi Nasdem di kabinet bisa berkurang.

Apakah diplomasi nasi goreng akan lebih kuat daripada diplomasi garing, atau sebaliknya? Kita tunggu tanggal mainnya.

Dr. Drs. H. Sumaryoto Padmodiningrat, M.M: Mantan Anggota DPR RI / Chief Executive Officer (CEO) Konsultan dan Survei Indonesia (KSI), Jakarta.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved