Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pesan Penting dari Korban Tembakau Gorila kepada Masyarakat

Dua tahun mengonsumsi tembakau itu, ia merasakan tubuhnya sering tremor, atau tiba-tiba melakukan gerakan secara mendadak

Tribun Jogja/ Santo Ari
Petugas melakukan gelar perkara penemuan tembakau gorila di Mapolda DIY, Kamis (15/10/2015) 

TRIBUNNERS - Gara-gara tembakau yang dicampur ganja sintetis merk Gorilla, Ganesha, Nataraja dan Hanoman, seorang pemuda lajang berinisial Mr. X ini sempat terpuruk dan mengalami masalah keretakan hubungan keluarga.

Dua tahun sudah berlalu, waktunya hanya tercurah untuk “membakar” tembakau berbahaya tersebut.

Kini, ia mencoba menata kembali hidupnya dengan cara menjalani rehabilitasi di Yayasan Harapan Permata Hati Kita (Yakita) di kawasan Ciawi, Bogor.

Kepada rekan-rekannya yang masih aktif mengonsumsi tembakau Gorilla, ia berpesan agar segera berhenti karena dampak yang ditimbulkan bisa sangat fatal.

Saat ditemui tim Humas BNN, Mr. X mengungkapkan sekelumit kisah dirinya yang pernah bersentuhan dengan tembakau Gorilla.

Mr X dalam dua tahun terakhir mengaku telah mengonsumsi tembakau dari mulai jenis Gorilla, lalu naik tahap ke merk Ganesha, lalu Nataraja dan berakhir di level paling tinggi yaitu Hanoman.

Ia mengaku untuk membeli barang itu semua sangat mudah bahkan bisa lewat online.

Setelah dua tahunan mengonsumsi tembakau itu, ia merasakan tubuhnya sering tremor, atau tiba-tiba melakukan gerakan secara mendadak, dan ingatan jarak pendeknya bisa tiba-tiba hilang.

Di samping itu pula, perilakunya berubah. Ia jadi jarang pulang ke rumah, jarang berkumpul dengan keluarga, sering bohong dan menjadi pemarah.

Hal inilah yang akhirnya membuat hidupnya kacau dan hubungan dengan keluarganya menjadi retak.

Kondisi hubungan keluarga yang kian buruk, akhirnya menjadi titik balik bagi Mr X untuk keluar dari jeratan tembakau gorilla ini.

Setelah empat bulan menjalani rehabilitasi di Yakita, ia mengaku kondisinya lebih baik dan merasa lebih segar dan bisa berpikir lebih jernih.

Perubahan kondisi dari kehidupan yang kacau menjadi lebih baik ini pula dirasakan korban tembakau Gorilla yang menjalani rehabilitasi di Yakita.

“Di sini saya bisa belajar, dan juga membuat pola hidup yang baru”, imbuh Mr X kepada Humas BNN, Senin (9/1).

Ia juga mengakui teman-teman bermainnya masih banyak yang menggunakan tembakau Gorilla. Karena itulah, ia berpesan pada mereka agar segera berhenti karena dampaknya begitu bahaya.

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved