
Blog Tribunners
Ramadan 2016
Umat Islam Jerman Menjalani Ibadah Puasa Pada Musim Panas
Ramadan merupakan bulan penuh ampunan dan rahmat. Bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat manusia di dunia. Pada bulan Ramadan umat Islam diwaj
Ditulis oleh : Siti Afiifah, Mahasiswa Pendidikan Bahas Jerman Universitas Negeri Yogyakarta
TRIBUNNERS - Ramadan merupakan bulan penuh ampunan dan rahmat. Bulan yang sangat dinantikan oleh seluruh umat manusia di dunia. Pada bulan Ramadan umat Islam diwajibkan berpuasa. Puasa merupakan usaha dalam menahan hawa dan nafsu mulai terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
Waktu berpuasa di setiap negara tentunya berbeda-beda, hal ini disebabkan waktu disetiap negara tersebut berbeda.
Ada negara yang mengalami waktu puasa dalam waktu yang sebentar, namun ada pula yang mengalaminya dalam waktu yang lama.
Semua ini tergantung pada musim yang dialami negara tersebut saat bulan Ramadan berlangsung. Seperti beberapa negara di Eropa yaitu Jerman.
Jerman merupakan negara dengan 4 Musim (Jahreszeit) dalam 1 tahun. Berbeda dengan di Indonesia, musim di Jerman lebih banyak.
Hal ini pun akan berpengaruh dengan lamanya berpuasa di Jerman dengan di Indonesia. Musim-musim yang terdapat di Jerman adalah, frühling (musim semi) yang berkisaran antara tanggal 21 Maret hingga 20 Juni. Pada musim ini waktu dalam sehari dirasa sangat lama dan bunga akan tumbuh beraneka warna.
Sommer (musim panas) musim panas di Jerman terjadi kisaran tanggal 21 Juni hingga 22 September. Tak berbeda dengan musim semi, pada musim panas pun hari akan dirasa lebih lama karena matahari akan bersinar lebih lama dari biasanya. Udara akan hangat pada musim ini, dan musim panas merupakan musim yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Jerman.
Herbst (musim gugur) Musim gugur datang setelah musim panas yang berkisar antara tanggal 23 September hingga 21 Desember.
Beda halnya dengan musim semi dan musim panas, 1 hari dalam musim gugur terasa lebih cepat, hal ini dikarenakan bersinar tak seterik pada musim semi ataupun musim panas, namun pada musim ini akan diadakannya perayaan Oktober (Oktoberfest) yang tentunya dilaksanakan pada bulan Oktober.
Adapun pepohonan pada musim ini akan menggugurkan dedaunan dan cuaca akan sedikit berangin.
Winter (musim dingin) hal yang terkenal pada musim ini adalah turunnya salju yang tentunya tidak terjadi di Indonesia.
Musim ini berlangsung mulai 22 Desember – 20 Maret. Udara akan sangat dingin bahkan suhu akan mencapai minus derajat.
Sama halnya di Indonesia, terkadang musim di Jerman pun berubah-ubah bahkan datang tidak pada waktunya, misalnya terjadi hujan pada musim panas atau musim mengalami kemajuan bahkan kemunduran waktu.
Seperti yang dilansir Wetter.de pada bulan Juni ini Jerman dan beberapa negara sekitarnya berada pada musim panas yang juga bertepatan dengan bulan Ramadan.
Maka umat muslim yang melakukan ibadah puasa di Jerman dan beberapa negara di sekitaranya mengalami Ramadan pada musim panas.
Pada musim ini waktu dalam sehari akan dirasa lebih lama dikarenakan matahari yang bersinar terik, siang hari akan lama sehingga waktu berpuasa pun akan lama.
Pada musim ini masyarakat Jerman akan memundurkan waktu sebanyak 1 jam. Biasanya pada pukul 03.00 mereka akan mengubah jam menjadi pukul 02.00.
Musim panas merupakan musim yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Jerman, banyak kegiatan di luar rumah yang akan dilakukan masyarakat Jerman.
Misalnnya piknik di taman, berjemur bahkan sekedar jalan-jalan di taman. Selain itu, banyak perayaan pada musim panas yang diselenggarakan masyarakat Jerman misalnya sommerfest (Perayaan musim panas) sehingga banyak sekali kegiatan masyarakat Jerman pada musim ini.
Oleh karena itu, waktu yang dirasa akan lebih lama dan banyaknya kegiatan yang akan dilakukan pada musim panas, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi umat Musilm yang berpuasa di Jerman.
Umat Islam di Jerman tentunya tidak bisa menghindari hal ini, karena puasa adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia, yang berbeda, umat Islam di Jerman harus lebih ekstra dari orang Indonesia dalam berpuasa mengingat waktu berpuasa yang lama dan pekerjaan atau kegiatan yang masih harus dilakukan menjadi ujian besar bagi mereka, apalagi bagi kaum transmigran yang mungkin belum terbiasa dengan keadaan musim panas di Jerman.
Beberapa hal yang bisa dilakukan bagi umat Islam pada bulan Ramadan adalah dengan membiasakan diri berpuasa sebelum bulan Ramadan tiba.
Mungkin hal ini bisa dilakukan para Muslim di Jerman, membiasakan diri berpuasa sebelum bulan Ramadhan akan melatih diri dalam berpuasa.
Seseorang yang terbiasa membiasakan dirinya berpuasa tidak akan merasa kaget saat datangnya bulan puasa, misalnya terbiasa berpuasa sunnah.
Selain itu menjaga kesehatan menjadi hal penting pula saat berpuasa, misalnya dengan menjaga pola makan dan makan makanan yang sehat saat sahur dan berbuka. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah niat dan istiqomah, dengan niat yang kuat dalam berpuasa, puasa pun akan dirasa lebih ringan.
Tentunya datangnya bulan Ramadhan bukan menjadi penghalang bagi umat muslim di seluruh dunia termasuk di Jerman dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari bahkan musim yang sedang berlangsung pun seharusnya tidak menjadi penghalang untuk berpuasa.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.