Tribunners / Citizen Journalism
A1 Ditutup, Kita Terancam Lewat Newcastle
Jam menunjukkan pukul 20.22 waktu York, England. Saya menyalakan mesin mobil setelah mengeset GPS dan Google Maps di ponsel saya. Kami lalu menempuh j
Saya akhirnya dikasi kesempatan untuk tidur dulu 20 menit. Saat itu, jantung saya berdebar. Adrenalin saya ada. Tapi saya luar biasa ngantuk.
Setelah 20 menit memejamkan mata (dan bahkan sempat bermimpi saking nyenyaknya), saya keluar mobil dan menghampiri para navigator dan mas Osa sendiri. Mereka bertahan 20 menit ngobrol di luar mobil dengan kondisi temperatur 6 derajat.
Setelah menyatakan siap, kami kembali memacu mobil.
Ya ampun, masih lebih 100 miles lagi untuk tiba di rumah.
Membayangkannya pun aku tak sanggup. Beruntung, navigator saya, Mas Asra, sangat suportif.
Saya dipancing ngobrol dengan pertanyaan - pertanyaan serius.
Saya ceritakan bab - bab kehidupan saya menjadi wartawan.
Kami bahkan berdebat tentang karut marut Indonesia. Apa banget deh pokoknya obrolan kami malam itu. Asal saya tidak ngantuk saja katanya.
Teh Iim, istri Mas Asra, juga sangat supportif. Diberikannya padaku ring demi ring makanan ringan rasa keju yang biasa dijual di Tesco.
Hmm gurihnya. Dalam kondisi normal, saya tidak akan mengunyah cemilan ini. Tapi ya sudahlah, yang penting tidak ngantuk, sekali lagi.
Dari pemberhentian terakhir, saya juga belajar mengemudi yang patut di malam hari. Saya tak lagi menyalakan lampu dim untuk melihat jalan di depan. Karena tidak ada sama sekali lampu jalan, saya mengandalkan pantulan dari stiker-stiker scotlight.
Yang saya ingat, karena saya sudah sangat ngantuk dan capek, saya hanya berpatokan pada garis putih di jalanan.
Saya bahkan tidak bisa lagi membedakan lajur apa yang diambil mobil - mobil truk di depan saya.
Apakah mereka di lajur tengah atau lajur paling kiri.
Saya hanya mampu menyetir dengan maksimum kecepatan 50 miles/hour dan sesekali di 60 miles/hour.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.