Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kewajiban Apel Pagi dan Formalistas Pemerintahan

Layaknya pembicaraan lain seputar kedisiplinan pegawai, apel pagi adalah satu dari sekian aktivitas pemerintahan yang terbudayakan dan jamak dilakukan

Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho
Ilustrasi apel pagi 

Pertanyaan-pertanyaan ini penting agar konsep apel pagi tidak kehilangan roh, semu dan tanpa hasil yang jelas.

Bahwa kemudian ada ketentuan yang mengatur mengenai hal itu, semestinya tidak mematikan kreativitas  dan nalar logis kita untuk memelihara sebuah praktik yang semestinya tak lagi dibutuhkan.

Toh, sejarah mencatat bahwa ketentuan-ketentuan yang positivistik-formalistik pada akhirnya juga berubah, mengikuti kemajuan serta perubahan – perubahan zaman yang digerakkan para inovator dengan lompatan-lompatan pemikiran yang selalu maju beberapa langkah dari kaum kebanyakan.

Berawal di Dunia Militer

Apel pagi awalnya merupakan praktik yang dilakukan di dunia militer dengan dua tujuan, yakni untuk memeriksa kelengkapan dan kesiapan pasukan dan pengarahan komandan terhadap tugas yang akan dilakukan.

Bukan tak cocok untuk sipil, namun dalam praktiknya di pemerintahan tak sedikit melahirkan ceritera-ceritera lelucon.

Salah satunya adalah cerita tentang perilaku pegawai Asal Mengisi Absen (Asma). Rajin apel, setelah itu menghilang hingga kemudian tiba waktunya kembali ke kantor untuk mengisi absen siang atau sore.

Juga cerita tentang para pegawai rajin apel yang harus menerima ‘omelan’ pimpinan pada saat apel pagi karena ketidakhadiran rekan-rekan mereka, sementara mereka yang tak pernah apel, hidup bahagia dan tenang sebagai pegawai tanpa mendapatkan ‘omelan’ pimpinan.

Faktanya memang tak hanya butuh pembedaan antara mereka yang rajin dan tidak apel pagi, namun juga apel pagi harus diperlakukan sebagai kebutuhan yang dirasakan manfaatnya oleh seluruh pegawai.

Fenomena ini rupanya tak hanya dialami Parepare, namun juga daerah-daerah lain di Indonesia.

Karena itu, sejumlah daerah dikabarkan telah menghilangkan kewajiban apel pagi yang normatif dan formalistik dengan kegiatan-kegiatan yang lebih substantif, serta lebih menggugah dan memotivasi pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsi mereka secara baik dan berhasil.

Olehnya itu, apa yang diterapkan Diskomfo Parepare dalam persoalan apel pagi harus dilihat secara komprehensif dan tidak hanya dalam bingkai positivistik, namun menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Parepare untuk mengevaluasi kembali tujuan awal penerapan kebijakan apel pagi.

Semangat apel pagi harus tetap dijaga tanpa harus terperangkap pada model dan bentuk jamak yang dilakukan selama ini. 

Sebaliknya, model apel pagi dalam ruangan ditingkatkan dan menjadi inovasi tingkat kota, serta tak lagi sebatas Diskominfo Parepare. Selamat Mengikuti apel pagi!

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved