Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Eks Gafatar Berpotensi Dikucilkan Pemerintah Diminta Turun Tangan

Anggota Komisi VIII Hasan Aminudin mengkhawatirkan kondisi eks Gafatar yang akan mengalami keterasingan ketika dikembalikan ke daerahnya masing-masing

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Pemulangan 904 warga eks Gafatar menuju Jakarta menggunakan KRI Teluk Penyu dikawal ketat TNI dan Polda Kalbar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jl Pak Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (30/1/2016) siang. Barang bawaan diperiksa secara menyeluruh dan ditemukan sejumlah dokumen terkait Gafatar. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Padahal, setiap acara yang diselenggarakan sekumpulan orang, adalah kewajiban Negara untuk mengetahuinya. Gafatar, menurutnya, adalah organisasi yang gerakannya mengedepankan sisi ekonomi dengan berbalut ajaran keagaman. Hal inilah yang menyebabkan ada aspek penistaan agamanya.

“Sangat disayangkan. Kadang umat Islam terjebak oleh permainan orang yang ingin mengadu domba sesama orang Islam. Apapun bentuknya, Saya tidak setuju penistaan agama,” katanya.

Proses pemulangan eks pengikut Gafatar dari Kalimantan Barat masih terus berlangsung.

Senin malam kemarin sebanyak 903 eks Gafatar tiba di Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan KRI Teluk Penyu.

Menurut rencana, 5.764 eks Gafatar akan ditampung di empat kota yakni di Jakarta sebanyak 2.004 orang, Semarang 1.752 orang, Surabaya 727, dan Makassar 281 orang. Sampai saat ini proses pemulangan dari tempat singgah yang sudah ditunjuk pemerintah masih tetap berlangsung.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved