Senin, 6 Oktober 2025

Blog Tribunners

Citizen Article

Si Penunggu Surga

"Andai seorang bayi sebatangkara, yang ibu dan bapaknya meningal dalam kecelakaan pesawat terbang --jatuh, tidak ada yang menolong, maka dapat dibayangkan bayi ini akan busuk dirubung lalat, dimakan belatung."

SEORANG murid bertanya kepada guru agama. “Guru, betul nggak sih, surga ada?” tanya murid yang baru saja memasuki dunia religiositas, karena sebelumnya berada dalam lingkungan sangat berkecukupan yang jauh dari lingkungan agama.

Sang Guru balik bertanya, nak, bagus betul pertanyaanmu. Sambil mengelus punggung si murid, guru berucap, “Tapi, kalau boleh tahu, kenapa, anakku bertanya soal surga. Apakah mau mencari tiket ke surga, sekarang?”

Murid lainnya kontan tertawa, tapi tidak terbahak, melainkan menutup mulut dengan tangan, atau lainnya yang dapat diraih sekenanya, mungkin karena takut dimarahi guru. Sebagian lagi mengatupkan bibir, tapi tak mampu menyembunyikan tawa.

“Bu.. bukan, guru, cu..cuma bertanya. Sebab kata nenek saya, supaya saya masuk surga, harus banyak berbuat baik,” jawab si murid.

Si guru lalu bertanya lagi, kepada para murid, “Anak-anak, andai seseorang mengajak kalian pergi ke tempat yang sama sekali belum pernah kalian tahu, dan orang ini belum kenal, apakah langsung mau menuruti ajakannya?”

Mereka menjawab serempak, “tidakkkkkkkkk.” “Kenapa?” imbuh guru. “Takut, tersesat,” celetuk yang satu. “Entar traficking deh,” kata yang lain. Satu murid lagi menjawab, “takut diperkosa.”

“Semua betul. Semua benar,” kata guru. “Memang sebaiknya kita jangan gegabah, dan jangan mudah percaya begitu saja. Nanti ditipu, nanti dipedaya.”

Lalu sang guru menceramahi murid-murid yang sedang belajar tentang kebajikan yang bersumber dari pewahyuan Allah, Kitab Suci. Menurut guru, pertanyaan ada atau tidak ada surga memang sering dianalogkan kaum sufistik, agamawan. Walau begitu, berbuat baik, seyogianya tidak perlu menunggu harus ada surga.

Berbuatlah seperti orang yang mau meninggal besok, yakni meninggalkan wasiat kepada anak- keluarga. Jangan pernah lupa diri, bahwa dunia ini milik kita selamanya. Anggapan itu sombong, dan salah, karena sesungguhnya, tidak ada pesta yang tidak usai. Tidak ada kegembiraan yang terus-menerus.

Contoh, katanya. Kalau semua karyawan tidak mau bekerja keras, tidak mau membantu lain, tidak mau berbuat kebaikan di kantor, maka dapat dipastikan, perusahaan itu akan menjadi seperti kondisi neraka. Neraka kan digambarkan panas, gerah, kacau, dan jauh dari kedamaian.

Andai pegawai menunggu berbuat baik sampai memastikan ada surga secara logika-ilmiah, maka dipastikan, tidak akan ada progres perusahaan. Tidak akan ada ide-ide kreatif-inovatif yang membanggakan perusahaa, yang menguntungkan perusahaan. Demikian juga di dalam rumah tangga, masyarakat dan orang lain.

Guru lalu mengambil contoh, dalam menolong si yatim piatu. Andai seorang bayi sebatangkara, yang ibu dan bapaknya meningal dalam kecelakaan pesawat terbang jatuh, tidak ada yang menolong, maka dapat dibayangkan bayi ini akan busuk dirubung lalat, dimakan belatung. Dia tidak akan pernah tumbuh. “Jadi sekali lagi, berbuat kebaikan tidak harus menunggu surga ada.”

Dalam konteks persaingan usaha, tidak ada pemenang abadi, pesaing tangguh akan selalu silih datang, entah pemain lama atau pendatang baru yang lebih lincah bebannya ringan. Bahkan bagi perusahaan pendatang baru tidak ada beban, tanpa aturan/norma/etika yang kaku, tanpa kekhawatiran menjaga nama baik, tanpa aturan ketenagakerjaan ribet yang mengekang karyawan-perusahaan.

Dalam banyak fakta, new comer dapat bermanuver licik di pasaran, mengalahkan bahkan melindas raksasa tua. Demikian sebagian pesan sekaligus pengingat yang saya dapat dari CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo, pekan lalu. (domu damiannus ambarita)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved