DPR Minta Pemerintah Evaluasi SOP Destinasi Wisata Ekstrem Usai Insiden WN Brasil di Gunung Rinjani
DPR desak dilakukan evaluasi Standard Operating Procedure (SOP) di destinasi wisata ekstrem berkaca kasus tewasnya Juliana Marins di Gunung Rinjani.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Theresia Felisiani
Pada pukul 18.00 WITA, seorang rescuer dari Basarnas, Khafid Hasyadi, berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter atau di titik datum point.
"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafii melalui keterangan tertulis, Selasa (24/6/2025).
Setelah itu, tiga orang dari tim SAR yakni Syamsul Fadli dari unit Lombok Timur, serta Agam dan Tiyo dari Rinjani Squad melakukan konfirmasi lebih lanjut terhadap korban.
"Pukul 18.31 WITA, 3 orang potensi SAR menyusul turun mendekati korban dan setelah dikonfirmasi dipastikan korban dalam kondisi meninggal dunia, selanjutnya korban dilakukan wrapping survivor," ungkap Syafii.
Baca juga: Sosok Pendonasi Rp1,54 Miliar untuk Agam Rinjani Pengevakuasi Juliana Marins, Kini Dibatalkan
Setelah informasi mengenai kondisi korban diperoleh, tim SAR gabungan yang berada di lokasi terakhir korban terlihat mulai menyiapkan sistem evakuasi.
Tim yang berjumlah tujuh orang kemudian melakukan sistem flying camp, dengan tiga orang berada di anchor point kedua (400 meter) dan empat orang lainnya di samping korban di datum point 600 meter.
"Pukul 19.00 WITA, dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan dengan visibility terbatas maka diputuskan evakuasi korban akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juni 2025 pukul 06.00 WITA dengan metode lifting (korban diangkat ke atas/LKP)," katanya.
Korban rencananya akan dievakuasi menyusuri rute pendakian menuju Posko Sembalun dengan cara ditandu.
Selanjutnya dari Posko Sembalun akan dievakuasi menggunakan helikopter ke RS Bhayangkara Polda NTB.
"Demikian perkembangan informasi penemuan korban yang saya sampaikan pada malam ini. Semoga proses evakuasi korban yang akan dilaksanakan besok pagi dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai rencana," pungkas Syafii.
Sebelumnya, pendaki Brazil itu dilaporkan terjatuh ke arah Danau Segara Anak pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 06.30 WITA, tepatnya di titik Cemara Nunggal yang merupakan jalur menuju puncak Rinjani.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.