Senin, 29 September 2025

Indonesia-Jepang Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Sosial Melalui Program Education Tour

Generasi muda Jepang memiliki ketertarikan besar terhadap budaya Indonesia, dan sebaliknya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa/Tribunnews.com
KERJASAMA INDONESIA JEPANG - Direktur Manager Japan Related Business dari Panorama JTB, Yohei Kimura; Rektor Universitas Respati Indonesia, Prof. Dr. Cicilia Windiyaningsih SKM MKes dan Presiden Indonesia Research Institute, Albertus Prasetyo Heru Nugroho saat penandatangan kerjasama dan peluncuran program kolaboratif Education Tour yang mengedepankan sinergi pendidikan, budaya, dan pemberdayaan sosial di Jakarta, Kamis (12/6/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Indonesia dan Jepang kini memasuki babak baru melalui peluncuran program kolaboratif Education Tour yang mengedepankan sinergi pendidikan, budaya, dan pemberdayaan sosial. 

Program ini diinisiasi oleh Indonesia Research Institute bersama Universitas Respati Indonesia (Urindo) dan perusahaan travel ternama asal Jepang, Panorama JTB.

Presiden Indonesia Research Institute, Albertus Prasetyo Heru Nugroho, menekankan bahwa kerja sama ini lahir dari pemahaman terhadap potensi dan tantangan masing-masing negara.

“Kita sebenarnya memiliki sesuatu yang tidak dimiliki negara lain. Dalam dunia bisnis, kita selalu melihat dari tiga aspek utama: orang, barang, dan uang,” jelasnya kepada Tribunnews.com, Kamis (12/6/2025).

Ia menggarisbawahi bahwa Jepang memiliki kelebihan modal finansial namun kekurangan tenaga kerja, sementara Indonesia justru memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi.

Ketimpangan ini, menurutnya, adalah peluang untuk menjembatani kebutuhan kedua negara.

“Biasanya, kelemahan seperti kemiskinan dianggap sesuatu yang harus ditutupi. Namun kami melihatnya sebagai potensi pembelajaran jika dikelola dengan benar,” katanya.

Program ini memungkinkan peserta dari Jepang untuk belajar langsung dari realitas sosial di Indonesia.

Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan pertukaran wawasan, pengalaman, serta pendekatan pembangunan berkelanjutan berbasis pentahelix yakni kerja sama antara akademisi, dunia usaha, pemerintah, media, dan komunitas.

Rektor Universitas Respati Indonesia, Prof. Dr. Cicilia Windiyaningsih SKM MKes, menyambut antusias kerja sama ini yang sejalan dengan Tridharma Perguruan Tinggi.

“Kami sudah mempersiapkan program Education Tour, di mana mahasiswa dari Jepang akan belajar langsung tentang kehidupan masyarakat Indonesia,” ungkapnya.

Fokus awal program akan menyoroti isu penting seperti gizi dan pangan bergizi, termasuk penanganan stunting. URINDO telah menetapkan Puskesmas Jipayung sebagai lokasi pengabdian masyarakat.

Selain itu, mahasiswa Jepang dan Indonesia akan saling bertukar pengalaman budaya dan kedisiplinan, termasuk dalam kunjungan ke destinasi unggulan Jakarta, RPTRA, sebuah ruang publik inklusif untuk segala usia.

Urindo juga menonjolkan dua pilar utamanya: sebagai Universitas Entrepreneur dan Universitas Ramah Lansia, menjadikan program ini inklusif untuk semua kalangan, termasuk lansia dan profesional yang telah pensiun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan