Senin, 29 September 2025

Travel Story

VIDEO Kisah Magis Golok Sukamahi: Lebih dari Sekedar Senjata, Sebuah Jalan Kehidupan

Pemandangan unik terlihat saat para perajin menangani bilah golok dengan tangan kosong meskipun masih membara.

Soim mengaku, sudah membuat golok sejak masih duduk di bangku sekolah dasar.

Seperti warga Kampung Sukamahi lainnya, ia belajar secara otodidak.

Bermodal melihat dan mendengar.

“Begitu saja, ikut-ikutan orang tua,” ujarnya.

Ketua RW, Hudri, meyakini, kepandaian membuat golok ini sudah mengalir di darah mereka sejak lahir.

“Mereka yang menghirup udara Sukamahi, meminum airnya, tidur, dan menghabiskan hari-harinya di Sukamahi pasti bisa membuat golok. Belajar sebentar, pasti bisa,” tuturnya.

Cucu Soim, Afan Sulaeman (21) merasakan betul hal itu.

Ia juga mengaku sudah mulai ikut-ikutan menekuni kerajinan golok sejak masih kecil.

Mulai dari cuma ikut-ikutan mengampelas gagang dan sarung golok, mengecat, dan mulai coba-coba membuat bilah golok.

Kini, itu menjadi pekerjaannya sehari-hari.

“Hasilnya lumayan. Kalau lagi bagus, bisa Rp 500 ribu sehari,” ujarnya.

Untuk mendapatkan uang Rp 500 ribu, aku Afan, ia harus membuat 15 hingga 20 bilah golok. Golok yang ia buat adalah golok yang dibentuk dari pelat besi.

“Namun, rata-rata, sehari darap Rp 200 ribuan,” ujar Afan yang kini sudah memiliki dua anak itu.

Keunikan Proses Tempa & Magis Sukamahi

Kegiatan menempa golok dimulai sejak pagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan