Wisata NTT
Air Terjun Siata Mauhalek, "Surga" Tersembunyi di Rai Belu dan Cerita Mistis Seputar Tempat Ini
Siapapun yang masuk ke Hutan Mauhalek di hulu air terjun, harus berjalan sambil mengunyah jagung goreng. Jika ini tak dilakukan, mereka akan tersesat.
Bagi yang sedikit takut dengan ketinggian, disarankan untuk berjalan sambil berpegangan dengan teman atau orang lain.
Dalam jarak kurang dari 100 meter, Anda juga disuguhkan hamparan sawah dan kebun jagung yang sedang menghijau.
Pohon pinang dan kelapa menjulang tinggi di sisi kiri dan kanan anak tangga menjadi pemandangan tersendiri.
Pendengaran Anda akan disuguhi gemericik air yang menuruni bebatuan bercampur gemuruh air yang bertemu di dalam kali.
Juga pemandangan indah perpaduan lumut hijau yang menempel di dinding batu dan beningnya air diterpa sinar matahari.
Terkadang menimbulkan panorama pelangi jika dilihat dari sudut tertentu.
Bening dan sejuknya air memberi sensasi segar membuat Anda tak mungkin tahan godaan untuk langsung menyentuh airnya.
Bagi yang tak tahan godaan, disarankan membawa baju ganti karena sudah pasti Anda akan langsung menceburkan diri ke dalam air begitu sampai.
Di tempat ini, tersedia dua ruang ganti yang meski masih jauh dari standar tapi bisa memberi tampat aman untuk berganti pakaian.
Ada dua pilihan bagi Anda untuk menikmati sensasi segar di air terjun ini.
Bagi yang ingin menikmati sensasi terjangan air terjun, bisa langsung menuju dasar batu untuk mandi.
Indahnya panorama karya agung sang Pencitpa ini ibarat surga yang tersembunyi di Rai Belu.
Jika sudah menyentuh air terjun ini, dijamin Anda tak akan segera beranjak pulang.
Karena itu, disarankan untuk membawa bekal, meski warga sekitar biasanya menjual kelapa muda, pisang atau jagung bakar, sehingga Anda tidak kelaparan.
Jika Anda datang pada hari sabtu dan minggu maka tempat ini ramai dikunjungi.