Wisata Kalsel
Pulau Sewangi, Pusatnya Pembuatan Perahu Tradisional Banjar
Penduduk di pulau ini rata-rata berprofesi sebagai pembuat jukung dan kelotok. Pekerjaan ini mereka jalani secara turun temurun.
Tiap hari selalu ada saja yang laku. "Beberapa hari yang lalu ada yang memborong hingga puluhan buah. Sekarang saya bikin lagi yang baru," ujarnya.
Tak susah menuju pulau ini karena perairannya hanya terpisah jarak sungai kecil dari Banjarmasin.
Lebih tepatnya, daerah ini berada di seberang Jalan Alalak Tengah, Banjarmasin.
Jika ingin kemari bisa menuju ke jalan tersebut. Nanti menyeberang menggunakan kapal feri kecil, tarifnya hanya Rp 2.000 sekali jalan.
Di sini ada beberapa dermaga penyeberangannya, di antaranya ada di dekat Masjid Kanas atau Masjid Jami Tuhfaturroghibin.
Waktu tempuhnya hanya dua menit. Kendaraan pribadi seperti sepeda motor bisa dimasukkan ke kapal feri ini, kecuali mobil karena ferinya kecil.
Jika menggunakan mobil, bisa diparkir di halaman rumah warga sebelum bertolak dengan kapal feri.
Jika ingin melalui jalur darat juga bisa, namun konsekuensinya waktu dan jarak tempuhnya lebih jauh, sekitar satu jam.
Lewat darat, bisa melalui Jalan Brigjen H Hasan Basri terus saja hingga bertemu Jembatan Kayu Tangi Ujung, melewati Rumah Sakit dr Moch Ansari Saleh.
Turun dari jembatan itu, belok kiri masuk ke daerah Berangas. Daerah ini sudah masuk wilayah administratif Kabupaten Baritokuala.
Dari sini jalannya mulus beraspal, terus saja jalan sekitar satu kilometer lalu belok kiri lagi.
Dari belokan ini, jalannya rusak, hanya sekitar 500-600 meter.
Setelah itu ada pertigaan, ambil ke kiri, tak lama ada gedung Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama.
Di seberang sekolah ini ada jembatan penyeberangan masuk ke wilayah Pulau Sugara.
Setelah masuk Pulau Sugara dan menuruni jembatan itu, belok kiri lagi. Terus saja hingga bertemu Pulau Sewangi.
Pulau Sugara dan Pulau Sewangi hanya dipisahkan oleh sungai kecil dan perumahan penduduknya benar-benar padat sehingga batasnya tak jelas, rasanya seperti masih satu daratan.
Untuk mudah mengenalinya, lihat saja jika di rumah-rumah warganya banyak bengkel perahu besar dan kecil, maka anda sudah memasuki wilayah Pulau Sewangi. (*)