Sabtu, 4 Oktober 2025

Wisata Kalsel

Pulau Sewangi, Pusatnya Pembuatan Perahu Tradisional Banjar

Penduduk di pulau ini rata-rata berprofesi sebagai pembuat jukung dan kelotok. Pekerjaan ini mereka jalani secara turun temurun.

Editor: Mohamad Yoenus
Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Proses pembuatan perahu tradisional Banjar, Kalsel. 

Jika sudah tak terlalu keras, akan mudah membentuknya menjadi badan perahu.

Nah, proses pembakarannya ini dilakukan di daerah Manusup, Kabupaten Kualakapuas, Kalimantan Tengah.

Para perajinnya di sana kemudian menjual kerangka perahu yang sudah jadi itu ke para perajinnya di Pulau Sewangi ini.

Perahu Banjar
Proses pembuatan perahu tradisional Banjar, Kalsel. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

Satu kerangka dibelinya jutaan rupiah, harganya berbeda-beda tergantung jenis kayunya.

Ukuran kelotok yang dibuatnya berbeda-beda. Ada yang sepanjang empat dapa (sekitar delapan meter) dan ada juga yang sepanjang 5,5 dapa.

Dapa adalah satuan ukur orang Banjar zaman dulu. Satu dapa itu sepanjang bentangan kedua tangan orang dewasa, diperkirakan sekitar 100 sentimeter.

Para perajinnya ini menjalani pekerjaan tersebut sejak masih muda. Pekerjaan ini adalah warisan nenek moyang penduduk Pulau Sewangi.

Tak heran jika mereka ini sangat piawai membuat perahu.

"Harga perahu ini berbeda-beda. Kalau yang ukuran empat dapa saya jual Rp 3,5 juta. Kalau yang 5,5 dapa Rp 8 juta. Harganya memang mahal karena sepenuhnya dikerjakan memakai tenaga manusia dan waktunya lama, antara seminggu hingga dua pekan untuk satu perahu," katanya.

Pembuat perahu lainnya, Ramadhan, sudah menggeluti profesi ini sejak tahun 2.000.

Dia merupakan generasi baru pembuat perahu di keluarganya.

Saat ditanya tentang sejarah pembuatan perahu tradisional Banjar di pulau ini, dia mengaku tak tahu.

Pun saat ditanya tentang asal usul nama Pulau Sewangi.

Dia hanya melakukan pekerjaannya sekadar meneruskan amanat para leluhur di keluarganya agar tetap terus melestarikan pembuatan jukung dan kelotok ini.

"Saya tak pernah mendengar cerita-cerita seperti itu. Saya hanya meneruskan pekerjaan orang-orang tua kami dulu," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved