Jumat, 3 Oktober 2025

Wisata Yogyakarta

Serabi Kocor Bu Ngadinem di Bantul, Gurih Kelapa Muda, Tepung Beras, dan Kuah Santan Gula Jawa

Serabi Kocor Bu Ngadinem di Bantul, Yogyakarta, masih dicintai karena orisinil kelapa muda, tepung beras dan kuah santan gula jawanya.

TRIBUN JOGJA/ HAMIM THOHARI
Serabi Kocor Bu Ngadinem di Bantul, Yogyakarta. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Di tengah gempuran beragam jajanan dan kudapan modern, Ngadinem (48) tetap setia menjajakan panganan tradisional Jawa, yakni serabi kocor.

Sejak 17 tahun yang lalu, Ngadinem menjajakan jajanan yang terbuat dari tepung beras tersebut.

Di sebuah tempat sederhana yang berada di jalan Bantul km 6, dusun Nyemengan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kacamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Serabi kocor adalah panganan yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan parutan kelapa muda, kemudian dipanggang menggunakan wajan yang terbuat dari tanah liat.

Dalam proses pembutannya masih menggunakan cara tradisional, yakni dimasak dengan menggunakan kayu bakar.

Dalam bahasa Jawa, kocor berarti siram.


Serabi kocor Bu Ngadinem di Bantul masih dimasak dengan tungku arang, membuatnya hasil masakannya sedap. (Tribun Jogja/ Hamim Tohari)

 Panganan ini dinamakan serabi kocor karena untuk menikmatinya disiram dengan kuah yang terbuat dari santan dan gula jawa.

"Dalam proses pembuatannya kami masih menggunakan cara tradisional, karena dengan cara itu mempengaruhi rasa serabi sehingga terasa lebih gurih. Jika dimasak dengan semacam wajan kecil dari alumunium misalnya, rasanya akan berbeda, dan tidak memiliki kekhasan tersendiri," katanya.

Adonan yang berupa campuran tepung beras dan parutan kelapa muda dipanggang tidak lama, tidak lebih dari dua menit.

Saat proses pemanggangan adonan ditutup menggunakan wajan yang bentuknya sama dengan wajan untuk memanggang.

Gurih Kelapa Muda, Tepung Beras dan Gula

Rasa serabi kocor adalah gurih yang berasal dari paduan tepung beras dicampur dengan parutan kelapa muda, dan semakin segar dengan paduan rasa manis yang berasal dari kuahnya.

Ditambah lagi rasa khas yang dihasilkan dari proses pemangganan menggunakan kayu bakar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved