TOPIK
Kasus Korupsi Minyak Mentah
-
LPSK menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan bagi saksi dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.
-
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengungkapkan bahwa jumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi di PT Pertamina pasti akan bertambah.
-
Jaksa Agung buka suara terkait adanya tudingan bahwa pengungkapan kasus korupsi Pertamina untuk mengganti pemain.
-
Meskipun Ahok telah diperiksa, Kejagung menegaskan pemeriksaan terhadap direksi Pertamina tetap akan dilakukan, tetapi harus melalui tahapan tertentu.
-
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin meyakini kasus korupsi Pertamina tak akan berhenti di sembilan orang tersangka saja dan pasti akan bertambah.
-
Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengingatkan bahwa Ahok yang meminta kepada Kejagung agar diperiksa sebagai saksi kasus korupsi di PT Pertamina.
-
Kejaksaan Agung kemungkinan akan memanggil Nicke Widyawati dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina.
-
Nicke Widyawati pernah menjadi pelaksana tugas Direktur Utama sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018 lalu.
-
Ketua Komisi VI DPR, Anggia Ermarini menyebut mayoritas anggota Komisi sepakat menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus korupsi Pertamina ke Kejagung
-
Ketua Umum Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj mengungkapkan kekecewaannya terhadap fenomena BBM oplosan.
-
10 jam diperiksa penyidik Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi Pertamina, Ahok kaget mengungkap fakta sebenarnya.
-
Kejaksaan Agung sudah memeriksa total 120 saksi untuk mengusut kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina. Termasuk didalamnya Ahok.
-
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengomentari pemeriksaan yang dilakukan Kejagung terhadap eks Komut PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama.
-
Nama mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution dan eks Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati disebut-sebut.
-
Nicke Widyawati berpeluang dipanggil dan diperiksa Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi di PT Pertamina 2018-2023.
-
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meyakini Ahok menerima laporan dan hasil audit perusahaan selama menjabat sebagai komisaris utama Pertamina.
-
Ahok menegaskan kinerja PT Pertamina (Persero) selalu bagus di bawah kepemimpinannya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina tahun 2019-2024.
-
Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebutkan saat ekspor dilakukan, anak perusahaan Pertamina juga sedang melakukan impor minyak mentah.
-
Ahok mengaku dirinya selalu mendapat laporan bahwa kinerja Pertamina selalu bagus. Namun berujung kaget ketika Kejagung menemukan adanya fraud.
-
Ahok sempat menyinggung mantan Direktur PT Pertamina Patra Niaga sebelum Riva Siahaan, yakni Alfian Nasution. Siapa Alfian Nasution?
-
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung, Agung Harli Siregar, mengatakan Ahok tidak serta merta ditetapkan sebagai tersangka.
-
Ahok menyebut seharusnya Kejaksaan Agung (Kejagung) ikut memeriksa direktur utama yang lama, yakni Alfian Nasution, dalam kasus korupsi PT Pertamina.
-
Menurut Ahok, Alfian Nasution seharusnya ikut diperiksa dalam kasus minyak mentah ini.
-
Ahok mengungkapkan ada hal-hal yang membuatnya kaget selama diperiksa Kejagung, Kamis (10/3/2025), terkait Pertamina.
-
Ahok mengatakan, justru penyidik bertanya terkait hal yang lebih dalam ketimbang persoalan BBM oplosan, akan tetapi hal itu tak bisa ia beberkan.
-
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkap tiga hal soal korupsi Pertamina. Dia mengaku kaget setelah menjalani pemeriksaan di Kejagung.
-
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, memberikan pernyataan perdananya usai diperiksa pihak Kejaksaan Agung (Kejagung), Kamis (13/3/2025).
-
Klarifikasi datang dari pihak terkait yang menyebut bahwa amplop tersebut berisi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD).
-
Ada hal yang membuat mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kaget usai diperiksa Kejagung soal kasus Pertamina.
-
Terhitung Ahok telah menjalani proses pemeriksaan tersebut sekitar 8 jam lebih sejak pukul 10.00 WIB pagi tadi.