Jumat, 3 Oktober 2025

Kelompok Siber Anti-Zionis Bersumpah Kepung Ruang Maya Israel, Targetkan Infrastruktur Vital

Cyber Support Front menyatakan sumpahnya untuk mengepung dunia maya besar-besaran terhadap rezim zionis.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Choirul Arifin
dok.
SERANGAN KELOMPOK SIBER ANTI-ISRAEL - Kelompok anti-zionis bernama Cyber Support Front menyatakan sumpahnya untuk mengepung dunia maya besar-besaran terhadap rezim zionis. Kelompok siber ini mengumumkan keberadaan mereka lewat saluran Telegram, Front Al-Isnad al-Sibarania yang terdiri dari para ahli siber dari sejumlah negara Arab. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok anti-zionis bernama Cyber Support Front menyatakan sumpahnya untuk mengepung dunia maya besar-besaran terhadap rezim zionis.

Kelompok siber ini mengumumkan keberadaan mereka lewat saluran Telegram, Front Al-Isnad al-Sibarania yang terdiri dari para ahli siber dari sejumlah negara Arab.

“Front dunia maya baru telah dibuka untuk menghadapi rezim zionis,” kata kelompok tersebut seperti dikutip dari Kantor Berita Tasnim, Kamis (19/6/2025).

Para peretas anti-Israel ini juga bersumpah untuk mengepung rezim perampas tanah Palestina tersebut, dan mengacaukan komunikasi vital untuk mendukung komunitas Islam.

Kelompok ini menegaskan bahwa pengepungan dunia maya terhadap zionis akan dimulai. Penyerangan siber akan difokuskan pada infrastruktur vital yang selama ini menopang tindak tanduk agresi Israel.

“Pengepungan dunia maya terhadap zionis akan dimulai, oleh karena itu semua infrastruktur vital yang terkait dengan rezim pendudukan akan menjadi target sah,” katanya.

Sementara itu, kelompok peretas pro-Israel dilaporkan melancarkan serangan siber yang melumpuhkan Bank Sepah Iran.

Bank negara Iran ini disebut-sebut digunakan untuk mendanai program rudal dan nuklir Garda Revolusi Iran (IRGC).

Serangan hacker Israel ini membuat layanan berbagai ATM, stasiun pengisian bahan bakar, dan layanan keuangan.

"Serangan siber yang meluas menghantam Iran pada Selasa (17/6/2025) sore, tak lama setelah peringatan dari Mayjen Shlomi Binder, kepala Direktorat Intelijen Militer IDF, bahwa "lebih banyak front akan segera ditindak" menyusul serangan Israel yang berhasil terhadap Teheran," tulis laporan media Israel, Ynet, dikutip Selasa.

Baca juga: Hacker Arab Klaim Jadi Dalang Gagalnya Sistem Pertahanan Israel, Kacaukan Komunikasi Militer

Warga di seluruh Iran melaporkan tidak dapat menarik uang tunai dari ATM milik Bank Sepah, salah satu lembaga keuangan terbesar di negara itu dan bagian penting dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) .

Pada saat yang sama, Iran International melaporkan serangan siber besar yang menargetkan beberapa bank Iran, yang dilakukan oleh kelompok peretas pro-Israel Predatory Sparrow.

Kelompok tersebut, yang sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap bahan bakar, baja, dan infrastruktur keamanan Iran, mengatakan telah menghapus semua data dari Bank Sepah.

Baca juga: Iran Makin Ngamuk Balas Israel, IRGC: Serangan ke-15 Pakai Drone Bunuh Diri, Rudal, Pesawat Tempur


Mereka mengklaim bank tersebut telah digunakan untuk menghindari sanksi internasional dan mendanai operasi Garda Revolusi, termasuk program rudal dan nuklir Iran.

"Ini adalah nasib sebuah lembaga yang didedikasikan untuk mendukung fantasi teroris sang diktator," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, berterima kasih kepada "sekutu" yang membantu dalam operasi tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved