Jumat, 3 Oktober 2025

Badai PHK

Ericsson Kembali Umumkan PHK, 8.500 Karyawan akan Kehilangan Pekerjaan

Awal pekan ini, Ericsson juga telah mengumumkan pemangkasan terhadap 1.400 karyawannya di Swedia.

Dok. Jobplanet
Ilustrasi PHK. Produsen peralatan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 8.500 karyawan secara global. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM – Produsen peralatan telekomunikasi asal Swedia, Ericsson, kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 8.500 karyawan secara global.

Dalam laporan pendapatan tahunan, Ericsson mengungkapkan pihaknya telah mempekerjakan 105.529 karyawan di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 11.994 karyawannya bekerja di Amerika Utara.

Menanggapi kabar ini, juru bicara Ericsson membenarkan adanya pemangkasan jumlah karyawan. Juru bicara itu mengungkapkan PHK massal tersebut dilakukan untuk mengurangi biaya struktural perusahaan alias dalam rangka efisiensi atau penghematan.

Baca juga: Pasca PHK Massal, Netflix Ungkap Rencana Buka Kantor Baru di Vietnam

Juru bicara itu juga tak menampik pemangkasan karyawan Ericsson masih berpotensi terjadi hingga 2024 mendatang.

"Cara dalam mengurangi jumlah pegawai ini akan dikelola dengan berbeda-beda, tergantung pada praktik negara setempat," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan

"Tujuan kami adalah mengelola proses di setiap negara dengan adil, hormat, profesionalisme, dan sejalan dengan undang-undang ketenagakerjaan setempat. Setiap dampak terhadap karyawan akan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada mereka," sambungnya.

Awal pekan ini, Ericsson juga telah mengumumkan pemangkasan terhadap 1.400 karyawannya di Swedia.

Pada 2017 lalu, perusahaan juga telah memangkas ribuan karyawannya untuk menghindari kerugian pada bisnisnya.

Selain Ericsson, beberapa raksasa teknologi lain telah terlebih dahulu mengumumkan PHK, yakni di antaranya Twilio (1.500 karyawan), iRobot (85 karyawan), Yahoo (1.000 karyawan), eBay (500 karyawan).

Zoom (1.300 karyawan), Dell Technologies (6.650 karyawan), Pinterest (150 karyawan), PayPal (2.000 karyawan), Google (12.000 karyawan), Microsoft (10.000 karyawan), Salesforce 7.000 karyawan), IBM (3.900 karyawan) dan SAP (3.900 karyawan).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved