Super Pandit
Real Madrid vs Chelsea Liga Champions: Usung Misi Comeback, Tuchel Punya Senjata Jitu dari Cobham
Pasukan Thomas Tuchel berangkat menuju Santiago Bernabeu pun dengan kepala tegak, peluang untuk mengejar defisit dua gol dari Real Madrid terbuka.
Meskipun seringkali bermain sebagai winger peran utama Mount adalah sebagai playmaker yang diandalkan The Blues untuk merusak kenyamanan bek lawan dalam bertahan.
Baca juga: Sorotan Liga Champions: Ancelotti Kecewa, Chelsea Cuma Modal Mental Tempe Tantang Real Madrid
Visi bermain dan keuletannya dalam mencari ruang begitu baik, sehingga ia tak kesulitan untuk memberi kontribusi yang memuaskan sang pelatih.
Sebagai seorang playmaker, Mount membuktikan diri sebagai kreator serangan yang handal.
Serangan-serangan Chelsea banyak berasal dari kakinya, dilansir FBref dan Sofascore, catatan umpan kuncinya berada di angka 2,21 per pertandingan.
Menjadi yang paling tinggi di antara pemain The Blues lainnya.
Sering melakukan umpan beresiko dan terobosan yang rawan dipotong bek lawan, catatan pass completion Mount masih sangat baik yaitu di angka 83% per pertandingan.
Selain diyakini akan mencetak gol, dirinya juga diharapkan mampu menjadi pelayan yang tepat untuk memanjakan Kai Havertz di depan.
Dari sistem permainan yang Tuchel usung, Chelsea lebih apik bermain menggunakan striker palsu yang diisi oleh Kai Havertz yang mulai menunjukkan ketajamannya di depan gawang.
Tuchel dengan pakem 3-4-2-1 maupun 4-3-3, sering menduetkan Lukaku bersama Werner.
Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.
Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.
Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan.
Jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.
Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsea begitu jarang memberi umpan kepadanya.
Catatan Sky Sports per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.